Network
“Kami telah membagikan bukti kepada polisi, dan setelah individu tersebut diidentifikasi, mereka akan menghadapi larangan klub. Kami tidak akan mentolerir perilaku seperti itu di dalam klub kami,” tulis Crystal Palace.
Sayangnya, ini bukan kali pertama Son Heung Min menghadapi pelecehan ras selama pertandingan Premier League.
Pada bulan Agustus 2022, saat pertandingan antara Chelsea dan Tottenham, Son juga diincar oleh seorang penggemar yang melakukan gestur rasis terhadapnya.
Chelsea merespons dengan melarang individu yang bertanggung jawab atas tindakan tersebut tanpa batas waktu.
Dengan Tottenham Hotspur dan Crystal Palace secara aktif bekerja bersama lembaga penegak hukum untuk menyelidiki dan mengidentifikasi individu yang bertanggung jawab.
Diharapkan tindakan sekuat mungkin akan diambil untuk mengirimkan pesan yang jelas bahwa rasisme tidak akan ditoleransi. ***
