Network
Ia mengaku langsung menyampaikan minatnya saat pertama kali mendapatkan tawaran. Karena ia merasa tersanjung mendapatkan kepercayaa dari klub sebesar Persita.
“Bangga dan merasa luar biasa gitu karena kita tahu historinya Persita itu dari zaman dulu dihuni pemain-pemain nasional yang luar biasa. Jadi suatu kebanggaan bisa ditawari awalnya,” lanjut pemain kelahiran Tanjung Morawa, Sumatera Utara itu.
Baca Juga: Nazaruddin Pilih Disuntik Mati Ketimbang Usaha Budi Daya Kerambanya Direlokasi
Dedy mengakui, ia harus bekerja keras untuk menyesuaikan atmosfer sepakbola Liga 1. Sebab, ada perbedaan dengan Liga 2 yang baru saja ia ikuti.
“Liga 2 dan Liga 1 kan jauh berbeda, pastinya harus lebih kerja keras ekstra, karena ada pemain asing dan juga label pemain lokalnya juga nasional, beda sama Liga 2,” ujar dia.
Untuk melakukan adaptasi, Dedy ingin ada waktu tambahan latihan untuk dirinya, khususnya saat hari libur.
Baca Juga: Akhirnya, Irfan Jaya Jatuh ke Pelukan Bali United, Persib, Arema dan Persija Kecewa?
Lebih lanjut ia menyampaikan, sebagai pemain senior sudah tahu apa yang harus dilakukan dengan seabreg pengalaman, termasuk harus bisa jadi contoh dan masukan untuk rekan-rekan lain, terutama yang usainya masih muda.
Dedy yakin adaptasinya tidak terlalu sulit, terutama karena ada pemain-pemain yang sudah dikenalinya. “Rata-rata sudah kenal, misalnya Agung karena mungkin satu daerah juga, sering main bareng, sering kayak fun football bareng,” sambung dia.
Termasuk Dedy, pemain belakang Persita terhitung mayoritas lokal, apakah ada kendala? Dedy mengaku tidak ragu dengan kualitas bek lokal Persita.
