Network
Penelitian ini menganalisis efek hipoglikemik ekstrak dan biji pare pada tikus dengan kadar gula darah normal atau tinggi. Data menunjukkan bahwa ekstrak pare (1 g/kg) secara signifikan menurunkan kadar glukosa darah tikus normal dan diabetes.
Hal ini dilakukan terutama dengan mengatur jalur sinyal insulin di otot dan sel lemak (jaringan adiposa), membantu sel mengambil lebih banyak glukosa dari darah sesuai kebutuhan.
Pare terbukti menargetkan situs reseptor insulin dan menstimulasi jalur hilir, sehingga para peneliti menyimpulkan bahwa pare dapat berfungsi sebagai “pengatur metabolisme glukosa” yang bermanfaat.
Penelitian lain telah mengidentifikasi campuran unsur aktif dalam pare yang bertanggung jawab atas kemampuan anti-diabetesnya.
Ini termasuk saponin steroid (dikenal sebagai charantin), peptida mirip insulin, dan alkaloid, yang paling banyak terkonsentrasi pada buah tanaman Momordica charantia .
2. Melawan Infeksi Bakteri dan Virus
Penelitian telah menunjukkan bahwa pare mengandung beberapa bentuk agen antibakteri dan antivirus.
Agen-agen ini mampu menurunkan kerentanan terhadap infeksi seperti Helicobacter pylori (bakteri yang sangat umum terkait dengan pembentukan sakit maag ketika fungsi kekebalan tubuh seseorang rendah), serta virus termasuk HIV.
Sebuah laporan yang dicetak dalam International Journal of Microbiology menyatakan bahwa bubuk pare telah digunakan dalam Ayurveda selama berabad-abad ”untuk membersihkan debu pada penderita kusta dan bisul keras lainnya serta untuk menyembuhkan luka, terutama bila dicampur dengan kayu manis, cabai panjang, beras, dan minyak chaulmugra.”
