di situ pun sempat jatuh dan diam
butir-butir nostalgia itu
yang biru, yang kelabu, sampai pun merah jambu
keluh perempuan-perempuan yang menyeberang itu pun
yang berdesah dan baur dalam galau kota
tak juga bisa menghapusnya
ilusi Februari
dan manakala air surut membuatnya mengeriput
katakan apa mesti frustasi
atau menertawakan diri sendiri.***