“Sesungguhnya inilah yang diinginkan, yakni bagaimana menyiapkan generasi mendatang yang tangguh dan berdaya saing,” ungkapnya seperti dikutip dari ANTARA.
Para generasi mudah harus dibekali dengan ilmu agama agar berakhlak mulia. Menurutnya, menjadi sia-sia jika pintar tapi berakhlak buruk.
Ke depan, apa yang digagas Yayasan Rumah Tahfidz Yatim Duafa (RTYD) ini diharapkan dapat diduplikasi oleh kabupaten/kota di Sumsel.
Ini sejalan dengan program Pemprov Sumsel “Satu Desa, Satu Rumah Tahfidz” yang saat ini sudah berdiri sekitar 3.500 unit di 17 kabupaten/kota.***