INDRAMAYUHITS – Puisi makin ditinggalkan. Tak seperti dulu, kini susah sekali menemukan anak-anak muda berhimpun, bersahut-sahutan puisi.
Tak seperti dulu, kini susah sekali mencari forum rutinan mahasiswa mendeklamasikan puisi, terang-terangan.
Tak seperti dulu, kini susah sekali menyaksikan anak-anak mahasiswa atau aktivis peduli, yang menggunakan puisi sebagai senjata membombardir kebijakan salah atau pejabat bangsat.
Baca Juga: Lirik Lagu Dan Chord Gitar Menepi dari Ngatmombilung
Untuk kesepian ini, izinkan Indramayu Hits menyajikan puisi-pusisi yang memiliki nilai, spirit menggungat, minimal menggugat diri sendiri yang tak kunjung menjadi baik, dalam sisi-sisi yang salah.
Indramayu Hits menamai minirubrik ini sebagai Tadarus Puisi. Menyajikan puisi siapa saja yang “ayat-ayatnya” kami anggap layak untuk disuarakan.
Untuk edisi pertama ini Indramayu Hits sajikan puisi berjudul Pilihan yang ditulis KH Mustofa Bisri (Gus Mus) pada tahun 1989 dan hingga kini masih layak ditadaruskan:
Baca Juga: Untuk Kemaslahatan, 6 Ghibah dalam Kondisi Ini Dibolehkan
Pilihan (Karya KH Mustofa Bisri)
Antara kaya dan miskin
Kau tentu memilih miskin
Lihatlah kau seumur hidup
Tak pernah merasa kaya
Antara hidup dan mati
Kau tentu memilih mati
Lihatlah kau seumur hidup
Mati-matian mempertahankan kematian
Antara perang dan damai
Tentu kau memilih damai
Lihatlah kau habiskan umurmu
Berperang demi perdamaian
Antara beradab dan biadab
Tentu kau memilih beradab
Lihatlah kau habiskan umurmu
Menyembunyikan kebiadaban dalam peradaban
Antara nafsu dan nurani
Tentu kau memilih nurani
Lihatlah kau sampai menyimpannya
Rapi, jauh dari kegalauan dunia ini
Antara dunia dan akhirat
Tentu kau memilihi akhirat
Lihatlah kau sampai menamakan
Amal-dunia sebagai amal akhirat
Antara ini dan itu
Benarkah kau memilih itu? ***