Bicara soal IPK Tinggi, dr. Tirta: Kamu Mau Dirawat Dokter yang Ilmunya Pas-pasan? Ga Kan?

10 April 2021, 11:48 WIB
dr. Tirta angkat bicara soal IPK di dunia perkuliahan, menurutnya IPK tetap penting karena menunjukkan tingkat penyerapan ilmu. /Tangkap layar Instagram/@dr.tirta.

PR INDRAMAYU – Tirta Mandira Hudhi (dr. Tirta) angkat bicara soal pentingnya memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) saat berkuliah sambil menyinggung profesi dokter.

Menurut dr. Tirta, ada beberapa profesi yang menuntut penyerapan ilmu yang baik yang ditandai dengan tingginya IPK, profesi dokter adalah salah satunya.

dr. Tirta menuturkan tentu kita ingin dirawat oleh dokter yang memiliki ilmu yang pas-pasan, penyerapan ilmu oleh dokter itu dinilai dari seberapa tinggi IPK-nya.

Baca Juga: Daftar Karakter Perempuan yang Resmi Sandang Gelar Princess di Disney, Elsa dan Anna Frozen Tidak Termasuk?

Baru-baru ini dr. Tirta menyoroti sebagian orang yang memperdebatkan apakah perlu memiliki IPK saat berkuliah.

dr. Tirta menganggap mahasiswa yang memiliki IPK rendah bisa jadi karena mereka memiliki aktivitas lain.

Aktivitas itu bisa berupa berorganisasi, mencari illmu di tempat lain, atau bahkan bekerja paruh waktu untuk mencukupi kebutuhan ekonomi selama berkuliah.

Baca Juga: Judika hingga Anang, Tiara Andini Sebut Satu Nama Juri Indonesian Idol yang Lagunya Tidak Dia Sukai

Menurut dr. Tirta, mereka yang memiliki IPK tinggi atau rendah belum tentu meraih kesuksesan. Hanya saja menurutnya, IPK tetap penting.

“Apakah (pemilik) IPK tinggi selalu sukses? Belum tentu. Jelas,” tulis dr. Tirta dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari akun Twitter @tirta_hudhi.

“Banyak penelitian yang mengatakan "IPK tidak menentukan kesuksesan", tapi ini bukan berarti IPK tidak penting, kenapa bisa? tulisnya melanjutkan.

Baca Juga: Bagaimana Cara Bikin SIM Online? Simak 13 Tahapnya Berikut Ini, Mulai Berlaku 12 April 2021

Jika kita tidak memiliki IPK tinggi, dr. Tirta menuturkan alangkah baiknya jika kita menaikkan soft skill yang kita miliki.

Hal sama juga terjadi jika kita telah memiliki IPK tinggi. Itu artinya soft skill tersebut penting untuk tetap dipelajari.

Soft skill yang bisa diasah adalah kemampuan komunikasi, memecahkan masalah, kepemimpinan, serta kerja sama tim.

Baca Juga: Pangeran Philip Tutup Usia, Warganet Bisa Sampaikan Belasungkawa secara Daring

Dalam menjalani perkuliahan, dr. Tirta menekankan pentingnya bersosialisasi, menyegarkan pikiran, mempunyai waktu sendiri, dan sebagainya.

dr. Tirta menyatakan pentingnya IPK adalah untuk menunjukkan seberapa baik penyerapan ilmu tersebut oleh mahasiswa.

Ia menyinggung profesi tertentu yang menuntut penyerapan ilmu yang baik, salah satunya adalah dokter.

“(Mahasiswa kedokteran yang IPK-nya tinggi) it means dia akan berpotensi menjadi dokter handal di masa depan,” tulis dr. Tirta.

“Kamu mau nggak dirawat sama dokter yang ilmunya pas-pasan? Nggak update jurnal? Nggak kan? Berarti IPK di sini penting,” tulisnya.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Twitter@tirta_hudhi

Tags

Terkini

Terpopuler