Terjadi Lonjakan Permintaan Mobil Mewah, Volkswagen Raih Keuntungan pada Kuartal Ketiga

30 Oktober 2020, 15:16 WIB
Volkswagen siap luncurkan sebuah mobil SUV baru bernama VW Taos yang diklaim akan menjadi pesaing Toyota Corolla Cross di masa depan /Xedoisong

PR INDRAMAYU – Berkat melonjaknya permintaan mobil mewah di negara dengan penjualan otomotif terbesar dunia itu, Volkswagen mendapat keuntungan pada kuartal ketiga di Tiongkok.

VW (singkatannya) melaporkan, laba operasi revisi sebesar 5,4 persen pada divisi otomotif, rebound dari minus 5,8 persen pada kuartal kedua.

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari ANTARA Jabar, meski memperoleh laba, pendapatan itu lebih rendah 7,4 persen dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Lesty Kejora Disindir Soal Halal dengan Rizky Billar, Hingga Muncul Ramalan Jagain Jodoh Orang Lagi

Kendati demikian, Chief Financial Officer VW, Frank Witter menyatakan bahwa perusahaan tidak bersenang-senang atas pencapaian itu karena pandemi Covid-19 belum berakhir.

"Virus corona tetap masalah utama, situasi sekarang ini sama sekali tidak untuk bersantai, " kata Frank Witter.

Produsen mobil Jerman itu menegaskan, mereka menginginkan keuntungan untuk setahun penuh, dan mengatakan bahwa bisnisnya pulih secara nyata.

Baca Juga: GFRIEND Ungkap Perubahan yang Dirasa Selama Lima Tahun Jajal Dunia Musik, Begini Lengkapnya

Pada kuartal tersebut, karena penjualan kendaraan premium di Tiongkok, termasuk mobil sport Audi dan Porsche yang naik 3 persen.

Witter juga memastikan bahwa perusahaan itu tidak akan merilis perkiraan laba setahun penuh secara spesifik karena kondisi pasar yang tak stabil.

Bukan hanya itu, selama kuartal ketiga, kinerja VW dibantu oleh serangkaian langkah pemotongan biaya yang diluncurkan awal tahun ini.

Baca Juga: KRL Bekasi-Jakarta Kota Alami Anjlok, KAI Terapkan Rekayasa Perjalanan Kereta

VW mengatakan likuiditas bersih mereka naik menjadi 24,8 miliar euro dari 18,7 miliar euro pada akhir kuartal kedua.

Laba operasional mereka pada kuartal ketiganya sebesar 3,2 miliar euro ($ 3,78 miliar), turun dari 4,8 miliar euro setahun sebelumnya.

Pada pekan lalu, Daimler melaporkan adanya lonjakan permintaan mobil di Tiongkok untuk merek Mercedes-Benz sebesar 24 persen.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler