Beban Berat Chelsea dan Frank Lampard Kala Tampil di Liga Champions Eropa

- 19 Oktober 2020, 21:30 WIB
Klub Chelsea/Sumber/Twitter.com/@TimoWerner
Klub Chelsea/Sumber/Twitter.com/@TimoWerner /

Manajer sekaligus legenda hidup Chelsea, Frank Lampard, pun cukup terbebani dengan transfer yang dilakukan Chelsea disusul undian grup Liga Champions.

Apalagi Lampard terhitung sukses mengantarkan Chelsea di musim perdananya tahun lalu finish di peringkat 4 dan menjadi runner-up Piala FA.

Jika gagal, nama baik Lampard sebagai legenda hidup akan dipertimbangkan pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Pria asal Rusia tersebut tidak akan segan mendepak Lampard.

Baca Juga: Hadir dalam Pembukaan Pelatihan Relawan Covid-19, Ridwan Kamil Ungkap Tugas Utama para Peserta

Kasus serupa pernah terjadi pada Roberto Di Matteo yang mendapat kontrak 2 tahun setelah berhasil membantu Chelsea menjuarai Liga Champions 2011/12. Lima bulan kemudian, ia didepak karena terbukti gagal menjalani musim 2012/13.

Chelsea seharusnya bisa melewati babak 16 besar melebihi prestasi di tahun lalu. Kini Chelsea memiliki Werner, Havertz, dan Ziyech. Tahun lalu, Chelsea hanya memiliki 1 ujung tombak utama yaitu Tammy Abraham.

Sevilla dianggap sebagai satu-satunya lawan terberat yang berada satu grup dengan Chelsea. Kampiun Liga Eropa tahun lalu itu kini memiliki penyerang gemilang Suso yang dipinjam dari AC Milan, dan Ivan Rakitic yang merupakan mantan pemain Barcelona.

Baca Juga: Yogyakarta jadi Tempat Mendag Agus Suparmanto Lepas 25 Kontainer Ekspor Senilai Rp10,68 Miliar

Adapun 2 klub lain yang menemani Chelsea dan Sevilla adalah Rennes dan Krasnodar. Keduanya siap memberikan kejutan pada ajang Liga Champions kali ini.

Rennes memiliki pemain muda yang diminati banyak klub top Eropa, Eduardo Camavinga. Statistiknya pada musim lalu begitu luar biasa. Ia berperan banyak dalam mengantarkan Rennes masuk Liga Champions tahun ini.

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah