PR INDRAMAYU – Asosiasi Sepakbola Inggris atau FA tengah mendekati UEFA agar final Liga Champions dilaksanakan di Inggris.
Seperti yang telah diketahui jika final Liga Champions musim ini akan mempertemukan Man City dan Chelsea yang merupakan dua klub asal Inggris.
Kepastian tersebut diketahui setelah Man City menyingkirkan PSG, dan Chelsea mengalahkan Real Madrid.
Baca Juga: Simak 9 Tren Pekerjaan di Era Serba Digital, Bisa Dilakukan dari Rumah
Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari sportsmole.co.uk, venue awal rencananya akan dilaksanakan di Istanbul, Turki.
Tetapi hal itu diragukan karena Turki masuk sebagai zona merah Covid-19.
Bahkan terdapat kebijakan jika warga negara Inggris harus melakukan karantina di hotel selama 10 hari setelah kembali dari Turki.
Rencana venue yang sedang dipertimbangkan untuk dialihkan ke Inggris disampaikan politikus Grant Shapps.
“FA sedang berdiskusi dengan UEFA mengenai hal ini (memindahkan venue ke Inggris),” tutur Shapps.
Shapps sangat terbuka untuk menjadi tempat digelarnya final Liga Champions.
Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta Malam Ini: Kejam! Elsa Rencanakan Ini untuk Membuat Aldebaran Kritis Lagi
“Tetapi pada akhirnya keputusan ada di UEFA,” ucapnya.
Terkait rencana ini, Shapps mengakui jika Inggris memiliki catatan bagus terkait penyelenggaraan laga sepakbola dengan penonton.
“Jadi kami berada di posisi yang tepat untuk melakukannya,” katanya.
Baca Juga: Terharu! Ridwan Kamil Peluk Erat Atalia Praratya Setelah Negatif Covid-19
Terkait Turki yang berada di zona merah, Shapps berujar jika mengunjungi wilayah tersebut hanya dalam keadaan darurat.
Sementara itu, suporter Chelsea mengakui tidak akan mudah untuk mengunjungi Turki jika kondisi seperti ini.
Oleh karena itu, mereka berencana untuk bertemu dengan Presiden UEFA Aleksander Ceferin minggu ini.
“Turki telah ditambahkan ke daftar merah dan oleh karena itu tidak ada pendukung CFC yang dapat melakukan perjalanan untuk menonton final UCL,” tulis CST di Twitter.***