Kota Medan pun gempar dengan kehadiran sosok polisi yang begitu teguh memegang prinsip.
Berangkat dari peristiwa ini, Hoegeng Iman Santoso mengembangkan forum antikorupsi yang melibatkan aparat hukum bersama tokoh sipil dan militer, yang mengadakan rapat sepekan sekali.
Sederet kalimat yang sudah terpatri sejak dia kecil. "Kita sudah kehilangan harta dan segala-galanya, Geng. Yang tinggal hanya nama baik, itu saja yang perlu dipelihara," begitu kata ayahnya.
Sukaryo Hatmodjo yang juga seorang penegak hukum (kepala kejaksaan) di Pekalongan.
Deretan kalimat yang menghantarkan Hoegeng Iman Santoso duduk di puncak tertinggi institusi kepolisian. Menjadi Kapolri kelima tepatnya pada periode 1968-1971.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (kapolri), yang terus di kenang sampai dia tutup mata di usianya yang ke 82 tahun. bahkan sampai saat ini dan mungkin di masa yang akan datang. Karena Spiritnya yang harum. ***