4 Kiat Menjadi Petani Sejahtera ala Eks Menteri Pertanian, Anton Apriyantono

- 24 Mei 2022, 10:11 WIB
Ilustrasi pertanian.
Ilustrasi pertanian. /Pixabay/Sasin Tipchai

INDRAMAYU HITS - Tokoh pertanian nasional yang juga Pembina Dewan Kopi Indonesia dan mantan Menteri Pertanian 2004-2009, Prof Dr Anton Apriantono menyampaikan kiat-kiat agar menjadi petani sejahtera.

Ia menyampaikan inspirasi kisah empiris sebagai pelaku dan pemangku kebijakan tertinggi pertanian di negeri ini.

Menurutnya, beberapa kiat penting agar para petani bisa sejahtera antara lain:

Baca Juga: Pemprov Jabar Segera Buka Pendaftaran Beasiswa JFLS 2022 untuk D3 hingga S3, Ditutup Akhir Juli, Ayo Daftar!

  1. Prinsip bertani adalah Amanah

Menurut Anton, ibadah khos petani adalah memakmurkan bumi dan menjadi fardhu kifayah.

Harus ada sebagian orang yang mengambil peran ini, dalam rangka menjaga ketahanan dan kemandirian pangan.

Selama kehidupan terus berjalan dan kebutuhan akan pangan terus berlangsung. Maka bertani adalah niscaya.

Baca Juga: Pemerintah Kembali Buka Ekspor Minyak Goreng Mulai Hari Ini, Ini Alasan Presiden Jokowi

  1. Mental Entrepreneur

Anton mnyampaikan, karakter entrepreneur seorang agribisnis harus ada dan kuat mengakar dalam jiwa petani.

Di antara deretan orang-orang terkaya di Indonesia, kata dia, lahir dari sektor agribisnis, sebut saja Hartono bersaudara adalah pengusaha tembakau dengan merek Djarum, ayam, sawit, dan lainnya.

Artinya sektor pertanian adalah salah satu peluang usaha yang sangat yang sangat mungkin petani kita menjadi sejahatera, bila mental dan karakter petaninya berjiwa entrepreneur.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini 24 Mei 2022: Sikap Anda yang Tak Disadari Bisa Bikin Blunder, Patut Ikuti Nasihat Ini

  1. Kualitas SDM Petani Mumpuni

Di hadapan antusias calon generasi penerus pertanian Komunitas Creative Farm maupun siswa-siswi SMK Peternakan Lembah Hijau Anton mengungkapkan, boleh saja sarjana-sarjana pertanian menjadi aparatur negara, peneliti, guru, perbankan, BUMN maupun tenaga profesional lainya.

Tetapi, kata dia, semua dalam rangka bersinergi dalam fokus membantu memberikan kenudahan akses dan memperkuat bidang pertanian.

Bagaimana dengan petani-petani yang ada saat ini? Yang secara SDM belum Mumpuni, tentu juga harus upgrade skill, minimal pengetahuan bukan hanya on farm tetapi sektor off farm yang justru lebih luas.

Baca Juga: BIKIN GEMPAR! Warga Tarakan Temukan Bom Peninggalan PD II yang Masih Aktif, Gegana Langsung Lakukan Evakuasi

Baginya, petani bukan hanya menjadi obyek program dan kebijakan, tetapi harus kreatif, menemukan jalan suksesnya, serta berani mencoba dengan berbagai kegiatan empiris.

  1. Nilai Tambah

Dikatakan, Bicara coklat terbaik di dunia, semua mata tertuju pada negara yang bahkan tanahnya sangat sulit untuk ditanami kakau yakni Swiss dan Belgia.

Padahal Indonesia adalah penghasil kakau terbesar ketiga di dunia.

Bicara parfum kiblatnya adalah Perancis, berbagai merek tersebar ke segala penjuru. Yang harga per mili bisa ratusan ribu bahkan jutaan.

Baca Juga: TES ALAM BAWAH SADAR: Tentukan Satu Pilihan dari 6 Gambar Mata Ini, Lalu Lihat Kepribadian Anda di Sini

Dan sebagian pembelinya adalah kita. Sedang bahan dasar parfum adalah minyak citronella, dan Indonesia  negeri pengekspor 90 persn citronella ke berbagai negara.

“Kita bisa berbangga sebagai penghasil berbagai produk pertanian terbesar di dunia, tetapi apakah dinikmati oleh petani kita, apakah berdampak untuk kesejahteraan petani secara luas?” tanya dia.

Yang mesti di lakukan oleh petani, lanjut dia, adalah membuat nilai tambah dari produk mentah Pertanian menjadi produk yang lebih bernialai ekonomi tinggi.

Belajar dari coklat, parfum, minyak dan lainya. ***

Editor: Kalil Sadewo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x