"Anak-anak tersebut semuanya dari Sumbar," ujar Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (15/4/2022) lalu.
Baca Juga: Update Kecelakaan Mobil Grup Debu, Personel Lain Selamat, Daood Masih Kritis
Lebih lanjut, Aswin menerangkan metode cuci otak yang dilakukan terhadap 77 anak itu telah berlangsung sejak lama. Kendati begitu, dia tidak menjelaskan secara rinci kapan dimulainya metode tersebut.
"Metode ini sudah berlangsung lama karena di antara para tersangka ada yang telah bergabung sejak masih kecil," jelasnya.
Tim Densus 88 Antiteror Polri juga memastikan teroris kelompok Negara Islam Indonesia (NII) di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) mempunyai jumlah anggota sebanyak 1.125 orang.
Baca Juga: Film 'Oma The Demonic' Dianggap Jiplak Horor Korea, Sutradara Beri Penjelasan Seperti Ini
Jumlah itu diketahui dari pernyataan 16 tersangka teroris dari kelompok NII yang dibekuk polisi di Sumbar, beberapa waktu yang lalu.
"Khusus di Sumatra Barat, para tersangka yang sudah ditangkap memberikan keterangan bahwa struktur NII mereka berada pada tingkatan cabang/kecamatan/ CV (istilah NII) IV/Padang dengan anggota mencapai 1.125 anggota," ungkap Aswin dalam siaran persnya, kepada awak media, Jakarta, Senin (18/4/2022).
Dari jumlah itu, lanjut Aswin, 400 orang antara lain anggota yang bersifat aktif. Sedangkan, sisanya non-aktif namun sudah dibaiat atau sumpah setia dengan kelompok tersebut.
Baca Juga: Bogor Diguyur Hujan 4 Jam DKI Jakarta Siaga 3 Banjir, Air Sampai Ibu Kota 10-12 Jam