Duta Literasi Gol A Gong Ungkap Kendala Meningkatkan Literasi Nasional, Salah Satunya Karena Pemerintah

- 5 Februari 2022, 19:39 WIB
Duta literasi nasional Gol A Gong jelaskan kendala meningkatkan literasi nasional
Duta literasi nasional Gol A Gong jelaskan kendala meningkatkan literasi nasional /ANTARA

INDRAMAYUHITS - Penulis sekaligus Duta Baca Indonesia Gol A Gong menjelaskan dua kendala utama dalam meningkatkan literasi nasional, pada kegiatan "Safari Literasi Nasional" di auditorium Universitas Jember, Jawa Timur, Sabtu.

"Ada dua masalah utama terkait peningkatan literasi nasional, yakni sulitnya akses buku dan distribusi buku yang tidak merata," kata Gol A Gong dikutip IndramayuHits.com dari ANTARA.

Menurut penulis novel Balada Si Roy itu, masyarakat di luar Jawa khususnya wilayah Indonesia Timur, seperti Papua dan Maluku kesulitan mendapatkan buku. Pasalnya minim percetakan dan penerbitan buku yang berkualitas di sana.

Baca Juga: Valentine 2022 Bentar Lagi, Ini Kata-kata Romantis yang Cocok untuk Caption Instagrammu

"Sementara membeli buku bermutu berat di ongkos kirim, terkadang bahkan biaya kirim buku bisa dua kali lipat dari harga buku, sehingga perlu dukungan politik anggaran untuk meningkatkan minat baca di Indonesia," tuturnya.

Berdasarkan pengalaman, lanjut dia, minat baca masyarakat Indonesia cukup tinggi, namun kendala sulitnya akses buku dan distribusi buku yang tidak merata membuat literasi media Indonesia masih belum meningkat, sehingga harus ada dukungan politik anggaran dari pemerintah, baik pemerintah pusat hingga daerah.

"Misalnya mendukung keberadaan usaha penerbitan buku, menyediakan dana untuk pengembangan perpustakaan dan Taman Baca Masyarakat, bahkan jika perlu memberikan subsidi ongkos kirim pembelian buku," katanya.

Baca Juga: Ini Alasan PBNU Pilih NTT Sebagai Lokasi Peringatan Harlah NU

Untuk itu, ia mendorong kalangan akademisi seperti Universitas Jember untuk melakukan kajian ilmiah dan pembuatan naskah akademik yang bisa digunakan sebagai landasan kebijakan bagi pemerintah untuk membuat kebijakan yang dapat meningkatkan minat baca.

Penulis yang telah menerbitkan 300 buku lebih itu mengajak peserta yang hadir untuk tidak terjebak pada penilaian yang menyebutkan bahwa orang Indonesia malas membaca, caranya dengan mendorong semakin banyak warga yang memanfaatkan perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat yang ada dan mencoba menggabungkan literasi media dengan literasi lainnya seperti literasi keuangan, literasi usaha dan lainnya.

Halaman:

Editor: Ahmad Asari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah