INDRAMAYUHITS – Isu ekonomi diangkat Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj saat sambutan pembukaan Muktamar Ke-34 NU di Lampung, 22 Desember 2021.
Kiai Said mengungkapkan persoalan pemerataan ekonomi di Indonesia. Masih banyak warga yang hidup di garis kemiskinan.
Tak terkecuali warga NU yang masih banyak warganya masuk kategori miskin. Bisa dipastikan kondisinya bertambah miskin, karena beberapa tahun ini diterpa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Di Muktamar NU, Presiden Jokowi Akui Peran Aktif NU Tenangkan Warga Terdampak Covid-19
Soal waraga NU yang miskin, sambungnya, sangat mudah diidentifikasi melalui nama-nama mereka yang “kampungan” dan tidak ada potongan kaya.
“Masih kita lihat banyak warga NU yang hidupnya di bawah kemiskinan. Namanya jelas, Solikin, Jumadi, Dulkanan, Madrais. Namanya kampungan, ndeso," sambung Kiai Said.
Karena itu, Kiai Said mengatakan bahwa persoalan kemiskinan, ekonomi, dan kemandirian akan menjadi pekerjaan rumah untuk kepengurusan PBNU berikutnya.
Baca Juga: Bantuan BPUM dan BLT UMKM Disalurkan hingga 31 Desember untuk Kelompok Usaha Ini
Dikatakan, bangsa Indonesia, termasuk warga NU, sudah banyak diuji oleh berbagai prahara. Sehingga ketika jatuh dapat bangkit lagi.