SEMERU TERKINI: Data BNPB Total Korban Meninggal 22 Orang, 3 Belum Teridentifikasi

- 6 Desember 2021, 23:19 WIB
Petugas mengevakuasi warga yang meninggal di lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru.
Petugas mengevakuasi warga yang meninggal di lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru. /Antaranews/Zabur Karuru.

INDRAMAYUHITS – Tim dari sejumlah lembaga yang menyisir berbagaia tempat berhasil mengevakuasi warga yang berada di area terdampak erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, baik yang ditemukan dalam kedaan sudah tak bernyawa, maupun yang masih hidup tapi terjebak di tempat yang susah untuk mengamankan diri ke tempat yang lebih aman.

Hasil evakuasi tim yang dibagi beberapa kelompok hingga Sein petang, 6Desember 2021, terkonfirmasi sebanyak 22 orang meningga dunia. Data Pusdalop Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu melaporkan bahwa mereka meninggal mayoritas akibat awan panas guguran Dunung Semeru.

“Data pukul 17.30 WIB, jumlah korban meninggal yang dilaporkan Pusdalops BNPB ada 22 orang,” tandas Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (6/12/2021) seperti dilansir Indramayu Hits dari Pikiran Rakyat.

Baca Juga: Semeru Terkini: Dusun Curah Koboan Seperti Kampung Mati, Tak Ada Tanda Kehidupan, Petugas Sulit Evakuasi

Muhari mengungkapkan, rincian korban meninggal dunia yang masuk ke Pusdalops itu sebanyak 14 orang berasal dari sejumlah desa di Kecamatan Pronojiwo. Sedangkan 8 korban meninggal lainnya dari Kecamatan Candipuro.

Untuk korban meninggal dari Kecamatan Pronojiwo, tidak semua bisa diidentifikasi oleh petugas dan warga setempat. Ada 5 jenazah yang sampai saat ini belum bisa didentifikasi.

Dari 5 jenazah itu, sebanyak 2 jenazah saat ini berada di RSUD Pasirian. Sedangkan 3 jenazah lainnya, ditemukan di RT 16 RW 05 Curah Kobokan sekitar pukul 14.15 WIB siang tadi.

Sementara itu, 8 jenazah di Kecamatan Candipuro, terdapat 1 jenazah korban belum teridentifikasi. Jenazah itu ditemukan di Dusun Kebondeli Selatan, pukul 15.45 WIB.

Baca Juga: Berikut Doa Agar Terhindar dari Bencana, Termasuk Musibah Gunung Meletus

Dua hari pasca Erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, desa-desa terdampak banyak yang ditinggalkan penghuninya. Terutama yang berada lebih dekat dengan sumber letusan atau terdampak paling parah.

Selain menutupi rumah, akibat semburan abu vulkanik dan awan panas, membuat akes jalan tertutup. Kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri tim evakuasi gabungan dari sejumlah  Lembaga, khususnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Bahkan ada satu kampung kondisinya seperti Kawasan mati. Tepatnya di Dusun Curah Koboan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Disebut seperti kampung mati, karena tak ada aktivitas warga. Lebih parah lagi, mayoritas rumah di dusun itu rusak akibat erupsi Gunung Semeru.

Baca Juga: Kisah Haru Sepasang Suami-Istri Korban Erupsi Semeru, Bertemu Lagi Setelah Terpisah 24 Jam, Dikira Meninggal

Dilansir dari pikiran-rakyat.com yang mengutip antaranews.com, 6 Desember 2021, terpantau di lokasi itu hanya terlihat seumlah hewan ternak kambing peliharaan warga yang bebas bergerak.

Petugas pun mengevakuasi hewan yang bisa dikuasai untuk dibawa ke tempat yang aman.

Meski tak tampak tanda-tanda orang hidup, desa tersebut tetap menjadi sasaran sweeping tim evakuasi, untuk menyisir kemungkinan adanya korban, baik yang meninggal maupun masih hidup.

Petugas menyisir perlahan. Setiap  cela yang bisa dijangkau, dimasuki petugas evakuasi. Hal itu karena berdasarkan informasi yang mereka terima, masih ada sejumlah warga yang tertimbun reruntuhan rumah dan info warga hilang.

Baca Juga: Prof Quraish Shihab Bocorkan Cara agar Bisa Mimpi Bertemu Rasulullah, yang Paling Berat Urutan Pertama

“Dari laporan warga, masih ada penduduk yang hilang, makanya kami terus menyisir daerah ini. Untuk hewan-hewan ternak yang masih hidup, nanti dipindahkan ke tempat aman oleh pemuda setempat,” ungkap relawan MDMC dari Kabupaten Jember.

Sementara itu, warga yang bisa menyelamatkan diri sejauh ini telah mengungsi ke tempat lebih aman, di antaranya di balai desa, tempat ibadah, dan gedung sekolah.

Area sawah dan ladang pertanian juga banyak yang mati karena tertutup abu material tebal. Di sejumlah rumah juga terlihat sepeda motor dan sepeda angin milik warga setempat.

Selain medan, tantngan lainnya yang dialami petugas evakuasi adalah hujan deras. Setiap kali hujan dengan curah yang tinggi, petugas menghentikan pencarian. ***

Baca Juga: Lama Jadi Teka-teki, Terungkap Ini Alasan Novel Baswedan Dkk Terima Tawaran Jadi ASN Polri

Editor: Kalil Sadewo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x