PR INDRAMAYU - Kepala desa Purwasaba, Mandiraja, Banjarnegara, Jawa Tengah, Welas Yuni Nugroho (36) menjadi sorotan warganet karena memiliki tato di sekujur tubuhnya.
Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari situs RRI, Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Bahtiar menyarankan agar tato tersebut dihapus.
“Kalau sudah viral ya wis, tapi buka saja tatonya, mungkin maksudnya untuk gaul tapi pejabat negara memang tidak boleh menyimbolkan persepsi negatif masyarakat,” ujar Bahtiar saat dihubungi rri.co.id, Minggu (13 September 2020).
Baca Juga: Jakarta Masuk 5 Provinsi Kebal Covid-19 Bahkan Duduki Peringakat 1, Apakah jadi Alasan PSBB Lagi?
Menurutnya, seorang pemimpin bukan hanya cerdas, tetapi sikapnya harus memberikan teladan.
Meski tidak ada hubungan orang bertato melakukan korupsi. Namun, persoalannya hanya ada di sosial kultural.
“Menjadi kepala desa disamping memiliki pengetahuan pemerintahan, jika mendapat respon negatif harus memperhatikan masyarakat,” pungkasnya.
Baca Juga: Pengakuan Jelas Syekh Ali Jabber terkait Penusukan Dirinya Hingga Lepaskan Pisau 'Patah' Sendiri
Kades yang akrab disapa Hoho mengaku menyukai tato sejak masih kecil. Dia rupanya terinspirasi film-film bertemakan mafia-mafia bertato sehingga berani memasang tato di tubuhnya.