Warganya Anggap Remeh Covid-19, Penyebaran Kasus Positif di Lima Provinsi Ini Cukup Tinggi

- 4 September 2020, 15:02 WIB
Covid-19
Covid-19 /

PR INDRAMAYU - Wabah Corona virus disease (Covid-19) yang melanda di seluruh belahan dunia telah  menewaskan jutaan dan menginfeksi puluhan juta rakyat dunia. Karena itulah hampir di seluruh negara di dunia kemudian mengambil langkah menerapkan lockdown ataupun pembatasan aktivitas bagi masyarakat.

Hal itu tentunya dilakukan agar menghambat penularan dan penyebaran virus semakin meluas, yang awalnya hanya menyebar di Wuhan China saja.

Pemerintah juga telah melakukan berbagai cara untuk menekan penyebaran virus ini, salah satunya dengan penerapan protokol kesehatan bagi para warga, tidak halnya juga di Indonesia.

Baca Juga: Mantap Maju di Pilkada Indramayu, Daniel: Insya Allah Tanggal 6 Daftar ke KPU

Hanya saja, tidak semua orang percaya dengan penyebaran bahkan Covid-19 itu sendiri, sehingga mereka abai terhadap himbauan yang disampaikan pemerintah.

Sebagaimana diberitakan Mantrasukabumi.com dengan judul artikel sebelumnya "Bahaya, Lima Provinsi Ini Dianggap Tidak Percaya Covid-19, Mana Saja ?"

Hal tersebut diungkapkan Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo bahwa ada lima provinsi yang tingkat ketidakpercayaan cukup tinggi, terhadap penularan Covid-19.

Baca Juga: Angka Perceraian di Wilayah Ini Meningkat, Banyak Istri Memilih Jadi Janda, Gegera Terdampak Corona?

Menurutnya, masyarakat di lima provinsi ini masih percaya diri tidak akan terkena Covid-19. Mereka masih tidak percaya terhadap Covid-19 dan menganggap hanya konspirasi.

Lima provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Kalimantan Selatan.

Doni mengatakan, data tersebut cukup akurat karena jumlah pertambahan kasus positif di daerah tersebut tertinggi. Selain itu data tersebut juga dikumpulkan sejak beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Penuhi Air Bersih bagi Warga, Pemkab Indramayu Bangun SPAM Regional Cirebon Raya

"Kalau kita lihat angka hari ini di Jakarta dan Jatim masih tinggi, mungkin data yang dikumpulkan sudah lumayan akurat," ujarnya dalam rapat dengan Komisi VIII DPR RI pada Kamis, 3 September 2020.

Doni melanjutkan, melihat fakta tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 kemudian mengambil langkah mitigasi yang melibatkan pakar di berbagai bidang, diantaranya sosiologi, antropologi dan psikolog untuk menyasar daerah-daerah tersebut.

"Kami upayakan tim gabungan bisa menyasar ke daerah tersebut," pungkasnya.*** (Andriana/Matrasukabumi.com)

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Mantrasukabumi.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x