INDRAMAYUHITS -- Berikut lima puisi terbaik tahun baru karya penyair ternama Indonesia, termasuk W.S Rendra dan Joko Punirbo
Sebentar lagi Tahun Baru 2023 menyambut Indonesia, untuk menggantikan panggung cerita Tahun 2022.
Tahun 2022 dengan sejuta kenangan, sudah hampir selesai dalam hitungan jam.
Rapal doa dipanjatkan sebagai rasa syukur atas nikmat Tuhan di Tahun 2022, dan harapan kembali dipupuk untuk awal yang baik di Tahun 2023
Untuk itu, simak lima puisi terbaik tahun baru untuk menyambut Tahun Baru 2023. Dijamin hati akan tergugah.
1. Joko Punirbo
Judul: Trompet Tahun Baru
Aku dan Ibu pergi
jalan-jalan ke pusat kota
untuk meramaikan malam tahun baru.
Ayah pilih menyepi di rumah saja
sebab beliau harus menemani kalender
pada saat-saat terakhirnya.
Ha, aku menemukan
sebuah trompet ungu
tergeletak di pinggir jalan.
Aku segera memungutnya
dan membersihkannya
dengan ujung bajuku.
kutiup berkali-kali, tidak juga berbunyi.
“Mengapa trompet ini bisu, Ibu?”
“Mungkin karena terbuat
dari kertas kalender, anakku.”
Baca Juga: DEMI CUAN! Ronaldo Akhirnya Luluh oleh Godaan Klub Al Nassr, Tawaran Gaji Tinggi Disebut Jadi Alasan
2. Remy Slado
Judul: Rumus Kristiani
setiap hari natal
kristen jadi gatal
bicara tahun baru
bicara baju baru
mencari roh kudus
ketemu roh kudis
pabila tidak susah
gereja tidak usah
setelah datang kesusahan
barulah senang ingat Tuhan.
3. Abdul Wachid B.S.
Di Tahun Baru
malam ini aku akan tidur
setelah isyak mendesak
seperti tahun lalu sudah
tidak kurasakan udara lain di tahun baru
tidak akan ada yang baru lagi
di dalam harihari di dalam hati
tanpa direncanakan pun matahari
selalu terbit dari arah yang sama
dan tenggelam ke arah yang sama
seperti tahun lalu sudah
hanya hujan putih mewarnai malam
lalu beberapa saat terang akan
ada kelahiran bagi hati yang disalibkan
ada kemudahan bagi para pendoa
dan mereka yang bercinta di jalan raya
menjadi panorama yang itu itu juga
akan ada dentuman bungabunga api
akan ada teriakan histeria
tetapi semua dan segala itu tidak
akan mengubah posisi tidurku
hanya matahari pagi yang mungkin
ada memberi kehangatan
mengubah tubuhku dari tidur kepada
tengadah tangan hingga
kamu di jarak yang jauh itu
menggeserkan posisi pijarmu
persis seperti matahari yang bergerak
akan mengarungi langit dan hatiku
kamu hadir penuhi ruang dan waktu
seperti tahun lalu sudah
tanpa pesta tahun baru pun hujan desember
akan sembunyikan rembulan ke kantong malam
Baca Juga: Jurgen Klopp Antara Senang dan Kasihan Kepada Wout Faes Usia Gol Bunuh Dirinya Menangkan Liverpool
tetapi kamu menjadi matahariku
tetapi kamu menjadi rembulanku
kamu menjadi kamar tidurku
kamu menjadi bantal gulingku
seperti tahun lalu sudah
sekalipun aku tidak menyukai perubahan
seperti kamu tidak menyukai perubahan
kau aku dalam kesalingan cinta
tidak kurasakan udara lain di tahun baru
tanpa direncanakan pun matahari
selalu terbit dari arah yang sama
dan tenggelam ke arah yang sama
seperti tahun lalu sudah
hanya hujan putih mewarnai malam
4. W.S Rendra
Sajak Tahun Baru 1990
Setelah para cukong berkomplot dengan para tiran,
setelah hak asasi di negara miskin ditekan
demi kejayaan negara maju,
bagaimanakah wajah kemanusiaan?
Di jalan orang dibius keajaiban iklan.
Di rumah ia tegang, marah dan berdusta.
Impian mengganti perencanaan.
Penataran mengganti penyadaran.
Kota metropolitan di dunia ketiga adalah nadi
dari jantung negara maju.
Nadi yang akan mengidap kanker
yang akan membunuh daya hidup desa-desa,
dan akhirnya, tanpa bisa dikuasai lagi,
menjadi jahat, hina dan berbahaya.
Itulah penumpukan yang tanpa peredaran.
Tanpa hak asasi tak ada kepastian kehidupan.
Orang hanya bisa digerakkan
tapi kehilangan daya geraknya sendiri.
Ia hanyalah babi ternak
yang asing terhadap hidupnya sendiri.
Rakyat menjadi bodoh tanpa opini.
Di sekolah murid diajar menghafal
berdengung seperti lebah
lalu akhirnya menjadi sarjana menganggur.
Di rumah ibadah orang nyerocos menghafal
dan di kampung menjadi pembenci
yang tangkas membunuh dan membakar.
Para birokrat sakit tekanan darah
sibuk menghafal dan menjadi radio.
Kenapa pembangunan tidak berarti kemajuan?
Kenapa kekayaan satu negara
membuahkan kemiskinan negara tetangganya?
Peradaban penumpukan tak bisa dipertahankan.
Lihatlah: kemacetan, polusi dan erosi!
Apa artinya tumpukan kekuasaan
bila hidupmu penuh curiga
dan takut diburu dendam?
Apa artinya tumpukan kekayaan
bila bau busuk kemiskinan
menerobos jendela kamar tidurmu?
Isolasi hanya menghasilkan kesendirian
tanpa keheningan.
Luka orang lain adalah lukamu juga.
Sedangkan peradaban peredaran tak bisa dibina
tanpa berlakunya hak asasi.
Apa artinya kekayaan alam
tanpa keunggulan daya manusia?
Bagaimana bisa digalang daya manusia
tanpa dibangkitkan kesadarannya
akan kedaulatan pribadi
terhadap alam
dan terhadap sesamanya?
Wajah-wajah yang capek
membayang di air selokan
dan juga di cangkir kopi para cukong.
Bau kumuh dari mimpi yang kumal
menyebar di lorong-lorong pelacuran
dan juga di bursa saham.
Sungguh
Apa faedahnya kamu jaya di dalam kehidupan
bila pada akhirnya kamu takut mati
karena batinmu telah lama kamu hina?
Baca Juga: Jurgen Klopp Antara Senang dan Kasihan Kepada Wout Faes Usia Gol Bunuh Dirinya Menangkan Liverpool
5. Asian Abidin
Judul: Pertemuan Tahun
entah mengapa pertemuan
desember dengan januari selalu meledakkan
rinduku kepadamu
seperti ombak yang menumbuk batu karang:
gemuruhnya aku catat di dada, jadi petir yang
menggapai-gapai geraian rambutmu, jadi
jerit laut yang mereka-reka jumlah hujan di
negerimu.
pernah aku
kirim kabar padamu,
lewat warna-warni pelangi,
entah sampai entah tidak: tentang akuarium di
ruang tamu kita yang dulu sering kau
ganti airnya itu.
bukankah aku
tuliskan juga bahwa ada ikan kita yang mati?
tak aku harap kau
kirim arwana atau piranha. sebuah kartu
pos bergambar seekor ikan kecil dari lubuk hatimu
telah cukup. dan aku kirimi kau terompet tahun baru
yang aku buat dari kerongkongan dan nafasku.
“pertemuan itu hanya taburkan rindu di
sepanjang losari!”
entah mengapa di setiap pertemuan
desember dengan januari, selalu aku bayangkan
hujan mengukir namamu di
sepanjang trotoar yang aku lalui.
Nah itulah lima puisi Tahun Baru terbaik karya penyair Indonesia