5 Puisi Tahun Baru Karya Penyair Indonesia, Termasuk W.S Rendra dan Joko Punirbo, Dijamin Bikin Tergugah

- 31 Desember 2022, 20:47 WIB
Puisi terbaik Tahun Baru Karya penyair Indonesia, termasuk WS Rendra dan Joko Punirbo
Puisi terbaik Tahun Baru Karya penyair Indonesia, termasuk WS Rendra dan Joko Punirbo /pexels.com

INDRAMAYUHITS -- Berikut lima puisi terbaik tahun baru karya penyair ternama Indonesia, termasuk W.S Rendra dan Joko Punirbo

Sebentar lagi Tahun Baru 2023 menyambut Indonesia, untuk menggantikan panggung cerita Tahun 2022.

Tahun 2022 dengan sejuta kenangan, sudah hampir selesai dalam hitungan jam. 

Rapal doa dipanjatkan sebagai rasa syukur atas nikmat Tuhan di Tahun 2022, dan harapan kembali dipupuk untuk awal yang baik di Tahun 2023

Untuk itu, simak lima puisi terbaik tahun baru untuk menyambut Tahun Baru 2023. Dijamin hati akan tergugah. 

Baca Juga: Puisi Gus Mus Berjudul 'Selamat Tahun Baru Kawan, Ajakan Muhasabah Diri di Awal Tahun 2023, Bikin Adem Hati !

1. Joko Punirbo

Judul: Trompet Tahun Baru

Aku dan Ibu pergi

jalan-jalan ke pusat kota

untuk meramaikan malam tahun baru. 

Ayah pilih menyepi di rumah saja

sebab beliau harus menemani kalender

pada saat-saat terakhirnya.

Ha, aku menemukan

sebuah trompet ungu

tergeletak di pinggir jalan. 

Aku segera memungutnya

dan membersihkannya

dengan ujung bajuku.

kutiup berkali-kali, tidak juga berbunyi.

“Mengapa trompet ini bisu, Ibu?”

“Mungkin karena terbuat

dari kertas kalender, anakku.”

Baca Juga: DEMI CUAN! Ronaldo Akhirnya Luluh oleh Godaan Klub Al Nassr, Tawaran Gaji Tinggi Disebut Jadi Alasan

2. Remy Slado

Judul: Rumus Kristiani

setiap hari natal

kristen jadi gatal

bicara tahun baru

bicara baju baru

mencari roh kudus

ketemu roh kudis

pabila tidak susah

gereja tidak usah

setelah datang kesusahan

barulah senang ingat Tuhan. 

3. Abdul Wachid B.S. 

Di Tahun Baru

malam ini aku akan tidur

setelah isyak mendesak

seperti tahun lalu sudah

tidak kurasakan udara lain di tahun baru

tidak akan ada yang baru lagi

di dalam harihari di dalam hati

tanpa direncanakan pun matahari

selalu terbit dari arah yang sama

dan tenggelam ke arah yang sama

seperti tahun lalu sudah

hanya hujan putih mewarnai malam

lalu beberapa saat terang akan

ada kelahiran bagi hati yang disalibkan

ada kemudahan bagi para pendoa

dan mereka yang bercinta di jalan raya

menjadi panorama yang itu itu juga

akan ada dentuman bungabunga api

akan ada teriakan histeria

tetapi semua dan segala itu tidak

akan mengubah posisi tidurku

hanya matahari pagi yang mungkin

ada memberi kehangatan

mengubah tubuhku dari tidur kepada

tengadah tangan hingga

kamu di jarak yang jauh itu

menggeserkan posisi pijarmu

persis seperti matahari yang bergerak

akan mengarungi langit dan hatiku

kamu hadir penuhi ruang dan waktu

seperti tahun lalu sudah

tanpa pesta tahun baru pun hujan desember

akan sembunyikan rembulan ke kantong malam

Baca Juga: Jurgen Klopp Antara Senang dan Kasihan Kepada Wout Faes Usia Gol Bunuh Dirinya Menangkan Liverpool

tetapi kamu menjadi matahariku

tetapi kamu menjadi rembulanku

kamu menjadi kamar tidurku

kamu menjadi bantal gulingku

seperti tahun lalu sudah

sekalipun aku tidak menyukai perubahan

seperti kamu tidak menyukai perubahan

kau aku dalam kesalingan cinta

tidak kurasakan udara lain di tahun baru

tanpa direncanakan pun matahari

selalu terbit dari arah yang sama

dan tenggelam ke arah yang sama

seperti tahun lalu sudah

hanya hujan putih mewarnai malam

 

4. W.S Rendra

Sajak Tahun Baru 1990

Setelah para cukong berkomplot dengan para tiran,

setelah hak asasi di negara miskin ditekan

demi kejayaan negara maju,

bagaimanakah wajah kemanusiaan?

Di jalan orang dibius keajaiban iklan.

Di rumah ia tegang, marah dan berdusta.

Impian mengganti perencanaan.

Penataran mengganti penyadaran.

Kota metropolitan di dunia ketiga adalah nadi

dari jantung negara maju.

Nadi yang akan mengidap kanker

 

yang akan membunuh daya hidup desa-desa,

 

dan akhirnya, tanpa bisa dikuasai lagi,

 

menjadi jahat, hina dan berbahaya.

 

Itulah penumpukan yang tanpa peredaran.

Tanpa hak asasi tak ada kepastian kehidupan.

Orang hanya bisa digerakkan

tapi kehilangan daya geraknya sendiri.

Ia hanyalah babi ternak

yang asing terhadap hidupnya sendiri.

Rakyat menjadi bodoh tanpa opini.

Di sekolah murid diajar menghafal

berdengung seperti lebah

lalu akhirnya menjadi sarjana menganggur.

Di rumah ibadah orang nyerocos menghafal

dan di kampung menjadi pembenci

yang tangkas membunuh dan membakar.

Para birokrat sakit tekanan darah

sibuk menghafal dan menjadi radio.

 

Kenapa pembangunan tidak berarti kemajuan?

 

Kenapa kekayaan satu negara

 

membuahkan kemiskinan negara tetangganya?

 

 

 

Peradaban penumpukan tak bisa dipertahankan.

 

Lihatlah: kemacetan, polusi dan erosi!

 

Apa artinya tumpukan kekuasaan

 

bila hidupmu penuh curiga

 

dan takut diburu dendam?

 

Apa artinya tumpukan kekayaan

 

bila bau busuk kemiskinan

 

menerobos jendela kamar tidurmu?

 

Isolasi hanya menghasilkan kesendirian

 

tanpa keheningan.

 

Luka orang lain adalah lukamu juga.

 

Sedangkan peradaban peredaran tak bisa dibina

 

tanpa berlakunya hak asasi.

 

Apa artinya kekayaan alam

 

tanpa keunggulan daya manusia?

 

Bagaimana bisa digalang daya manusia

 

tanpa dibangkitkan kesadarannya

 

akan kedaulatan pribadi

 

terhadap alam

 

dan terhadap sesamanya?

 

 

 

Wajah-wajah yang capek

 

membayang di air selokan

 

dan juga di cangkir kopi para cukong.

 

Bau kumuh dari mimpi yang kumal

 

menyebar di lorong-lorong pelacuran

 

dan juga di bursa saham.

 

Sungguh

 

Apa faedahnya kamu jaya di dalam kehidupan

 

bila pada akhirnya kamu takut mati

 

karena batinmu telah lama kamu hina?

Baca Juga: Jurgen Klopp Antara Senang dan Kasihan Kepada Wout Faes Usia Gol Bunuh Dirinya Menangkan Liverpool

5. Asian Abidin

Judul: Pertemuan Tahun

entah mengapa pertemuan

 

desember dengan januari selalu meledakkan

rinduku kepadamu

 

seperti ombak yang menumbuk batu karang:

gemuruhnya aku catat di dada, jadi petir yang

menggapai-gapai geraian rambutmu, jadi

jerit laut yang mereka-reka jumlah hujan di

negerimu. 

pernah aku

kirim kabar padamu,

lewat warna-warni pelangi,

entah sampai entah tidak: tentang akuarium di

ruang tamu kita yang dulu sering kau

ganti airnya itu. 

bukankah aku

tuliskan juga bahwa ada ikan kita yang mati?

 

tak aku harap kau

kirim arwana atau piranha. sebuah kartu

pos bergambar seekor ikan kecil dari lubuk hatimu

telah cukup. dan aku kirimi kau terompet tahun baru

yang aku buat dari kerongkongan dan nafasku. 

“pertemuan itu hanya taburkan rindu di

sepanjang losari!”

entah mengapa di setiap pertemuan

desember dengan januari, selalu aku bayangkan

hujan mengukir namamu di

sepanjang trotoar yang aku lalui. 

Nah itulah lima puisi Tahun Baru terbaik karya penyair Indonesia

Editor: Aris Maya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x