MPLS Online Dinilai Tak Memiliki Esensi, Mansurya Manik: Hentikan Saja, Tidak Usah Diselenggarakan

- 14 Juli 2020, 11:11 WIB
 Daisaqia Firnas Aqilah saat mengikuti pertemuan online berasa guru dan teman-temannya melalui Zoom.
Daisaqia Firnas Aqilah saat mengikuti pertemuan online berasa guru dan teman-temannya melalui Zoom. //Siska Anggraeni/Portal Jember

PR INDRAMAYU - Guna mencegah penyebaran virus corona Covid-19, sejumlah aturan baru mulai diterapkan pemerintah, tak terkecuali dalam lingkup pendidikan.

Terbaru, mengenai penyelenggaran Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dilakukan secara daring atau online.

Pelaksanaan MPLS yang memang seyogianya dibuat sebagai jalan untuk mencegah penyebaran Covid-19, rupanya menuai respons negatif.

Baca Juga: Aksi Pembunuhan 'Misterius' Editor Metro TV Diduga Sempat Terekam CCTV, Polisi Terus Dalami Kasus

Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Ketua Persatuan Orang Tua Peserta Didik Jawa Barat (Jabar), Mansurya Manik.

Dirinya menyebut penyelenggaraan MPLS secara online mubazir dan tidak memiliki esensi.

Tak hanya itu, mayoritas orang tua peserta didik juga mengeluhkan beban kuota internet yang harus ditanggung selama mengikuti MPLS daring.

Baca Juga: Buah Manis Kejujuran, Petugas KRL Penemu Uang Rp500 Juta Kantongi Sejumlah Bantuan dari BUMN

“Menurut kami tidak usah ada MPLS pada saat situasi seperti ini. Nanti saja ketika siswa sudah boleh masuk sekolah, baru MPLS dilakukan,” tutur Mansurya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, yang juga diberitakan PRFM News dengan judul 'Persatuan Orang Tua Peserta Didik Jabar Sebut MPLS Daring Mubazir'.

Sejatinya, kata Mansurya, MPLS diselenggarakan agar siswa bisa mengenal dan berinteraksi langsung dengan teman-teman dan para guru yang ada di sekolahnya.

Namun karena MPLS pada tahun ajaran baru 2020/2021 ini dilakukan secara daring, siswa menjadi tak mendapatkan esensi utama MPLS.

Baca Juga: Tabrak Dinding Penahan Jalan, Dua Personel iKON Dilarikan ke Rumah Sakit

“Karena konsep MPLS ini sangat erat dengan lingkungan sekolah, artinya kalau lingkungan itu seharus dilakukan di sekolah. Hentikan saja MPLS sementara ini, karena lebih baik dilakukan langsung di sekolah,” katanya.

Sementara itu, kegiatan para siswa baru SDN 244 Guruminda Kota Bandung nampak antusias mengikuti MPLS daring pada Senin, 14 Juli 2020.

Menurut Kepala SDN 244 Guruminda Kota Bandung, Nunung Nurlaila, jumlah keikutsertaan MPLS di SDN 244 Guruminda pada hari ini mencapai 91 persen.

Baca Juga: Ilmuwan Tiongkok Kabur ke Amerika Serikat Guna Ungkap Fakta Soal Covid-19 yang Ditutupi Pemerintah

“Kami memaklumi belum semua siswa baru (100 persen) di SDN 244 Guruminda mengikuti MPLS. Karena ini terkait kendala teknis peralatan untuk mengikuti MPLS secara daring.

"Bagi peserta didik yang terkendala secara teknis saat hendak mengikuti MPLS daring, kami akan berikan print out (hasil) materi dan informasi terkait MPLS,” ujarnya.

Seperti diketahui, tahun ajaran baru dimulai hari ini, Senin 13 Juli 2020. Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar, para siswa baru akan mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara daring selama tiga hari selama tiga hari.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x