“Kenapa anggaran harus dibelanjakan untuk produk tertentu, pada saat ini masyarakat perlu sehat, obat, faskes, makan,” ujarnya.
Sementara itu, proyek yang dinamakan laptop merah putih tersebut bertujuan untuk meminimalisir pembelian produk impor, dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari artikel jurnalmedan.pikiran-rakyat.com.
Baca Juga: Covid-19 Indramayu Hari Ini Sabtu 24 Juli 2021, Angka Kesembuhan Kembali Bertambah 135 Orang
Diketahui, pemerintah akan menyiapkan anggaran sebanyak Rp17 triliun untuk memproduksi karya anak bangsa tersebut.
Melalui Konferensi Pers yang dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Pandjaitan menyampaikan terkait proyek Teknologi Informasi dan Komunikasi anak bangsa.
Permasalahan di Indonesa saat ini, belanja pemerintah untuk Produk Dalam Negeri (PDN) pada bidang pendidikan, khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi terbilang masih rendah.
Baca Juga: Bank Indonesia Buka Program PCPM BI 36, Berikut Syarat Lengkapnya
“Jadi, belanja pemerintah untuk produk dalam negeri ini justru momen sekarang kita lagi seperti ini, kita betul-betul dorong,” ujar Luhut Pandjaitan.
“Jadi tidak boleh kita mengimpor-impor padahal kita bisa produksi sendiri,” sambungnya.
Oleh karena itu, pemerintah akan mengeluarkan anggaran Rp 17 triliun hingga tahun 2024 mendatang untuk membelanjakan produk teknologi informasi dan Komunikasi dalam negeri.***