Network
PR INDRAMAYU - Penyanyi Fiersa Besari belum lama ini mengomentari cuitan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.
Fiersa Besari mengomentari cuitan Mahfud MD yang mengungkapkan bahwa sang Menteri memanfaatkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dengan menonton sinetron Ikatan Cinta.
Melalui cuitan di akun Twitter miliknya @mohmahfudmd pada 15 Juli 2021, Mahfud MD mengaku bahwa selama PPKM Darurat dirinya menikmati sinetron Ikatan Cinta.
“PPKM memberi kesempatan kepada saya nonton serial sinetron Ikatan Cinta. Asyik juga sih, meski agak muter-muter. Tapi pemahan hukum penulis cerita kurang pas,” tulis Mahfud MD, seperti dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari akun Twitter @mohmahfudmd pada 16 Juli 2021.
Baca Juga: Kapan Serial Marvel Loki Season 2 Rilis di Disney+ Hotstar? Ini Dia Jawabannya!
“Sarah yang mengaku dan minta dihukum karena membunuh Roy langsung ditahan. Padahal pengakuan dalam hukum pidana itu bukan bukti yang kuat,” tulisnya.
Cuitan Mahfud MD itu dikomentari Fiersa Besari, dia mengatakan terkait adanya alasan kenapa sinetron yang tidak masuk akal masih tetap dinikmati oleh penontonnya.
“Sebetulnya, Star Wars dan Avengers enggak masuk akal. Tapi kenapa orang-orang masih nonton?,” tulis Fiersa Besari.
“Karena penonton cuma ingin sejenak melarikan diri dari kenyataan bahwa negeri yang mereka tinggali tak seindah dongeng. Karena mungkin pejabatnya terlalu sibuk nonton sinetron,” tulisnya lagi.
Tak hanya itu, Fiersa Besari pun turut mengunggah foto terkait istilah yang sesuai untuk cuitannya dalam artian KBBI yaitu, ekapisme.
Adapun arti ekapisme adalah kehendak atau kecenderungan menghindar dari kenyataan dengan mencari hiburan dan ketentraman di dalam khayal atau situasi rekaan.
Cuitan Mahfud MD itu merupakan analisisnya terkait alur cerita dari sinetron Ikatan Cinta yang disaksikannya.
Dia menganalisis bagian cerita tentang hukuman terkait kasus pembunuhan karakter Roy.
Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta Malam Ini: Sumarno Siap jadi Saksi, Elsa Kembali Susun Rencana Licik
“Pembunuh Roy adalah Elsa. Sarah, ibu Elsa, mengaku sebagai pembunuhnya dan minta dihukum demi melindungi Elsa,” tulis Mahfud MD.
Menurutnya, sebenarnya dalam hukum pidana itu tak semudah, dan juga tak sembarangan bila ada orang yang mengaku berbuat salah, langsung di masukkan ke penjara.
Sebab menurutnya, pengakuan bukan bukti yang kuat.
“Lah, dalam hukum pidana tak sembarangan orang mengaku lalu ditahan. Kalau bgt nanti banyak orang berbuah jahat lalu menyuruh (membayar) orang untuk mengaku sebagai pelaku yang sebenarnya bebas,” tulisnya mengakhiri.***
