Network
PR INDRAMAYU - Ferdinand Hutahaean, mantan politisi Partai Demokrat kembali mengeluarkan pendapatnya .
Kali ini Ferdinand Hutahaean meminta Anies Baswedan untuk cek harga tiang.
Pengecekan ini diminta Ferdinand Hutahean pada Anies Baswedan untuk cek ke Dinas Perindustrian.
Baca Juga: Sinopsis Bus 657 ‘Heist’, Dibintangi Dave Bautista dan Jeffrey Dean Morgan Tayang di Trans TV
Sebuah tiang yang tadinya seharga Rp4 juta mendadak berubah menajdi Rp10 juta.
Hal ini hanya karena adanya penambahan ornamen sepeda.
Direktur Eksekutif EWI lantas menegaskan, jika itu benar maka itu adalah perampokan APBD.
Baca Juga: Lirik Lagu Kingslayer Milik Bring Me the Horizon dan BABY METAL, Suguhkan Nuansa Kelam
Simak apa yang disampaikan Ferdinand Hutahaean seperti diberitakan Mantra Sukabumi sebelumya dalam artikel berjudul Ferdinand Desak Anies Baswedan Cek Harga Tiang: Masa Harga 4 Juta Jadi 10 Juta, Ini Perampokan APBD Namanya.
Hal itu disampaikan Ferdinand melalui akun Twitter pribadinya pada Selasa, 22 Juni 2021.
"Pak Gub @aniesbaswedan , saua baru dpt info dari teman2. Tolong dicek Dinas Perindustrian dan Energi," tulis Ferdinand.
"Masa tiang yg harganya hanya sekitar 4 juta tiba2 jadi 10 juta an hanya karena dikasih ornamen sepeda? Ini perampokan APBD namanya," lanjutnya.
Ferdinand Hutahaean juga mempertanyakan alasan kegunaan ornament sepeda tersebut.
"Lagipula ornament sepeda ini utk apa?," pungkasnya sambil menandai akun BPK RI.
Baca Juga: 35 Link Twibbon Idul Adha 2021, Bingkai Foto untuk Hiasi Hari Raya Kurban
Sebelumnya, Ferdinand juga menyoroti dana yang dihabiskan untuk pembuatan jalur sepeda di Jalan Sudirman.
Menurutnya jika benar harga 28 miliar, maka terlalu kemahalan dan patut diduga ada unsur korupsi.
Ferdinand mempertanyakan kenapa hanya membangun pembatas yang ia sebut menyerupai pot bunga habiskan hingga 28 miliar.
"Masa sih anggaran bust jakur sepeda di Sudirman itu senilai 28 M? Hanya dipasang pembatas jalur menyerupai pot bunga seperti itu 28 M?," tulisnya pada Sabtu, 19 Juni 2021.
Ferdinand menegaskan jika benar anggaran tersebut 28 miliar, dirinya menduga ada unsur korupsinya.
"Kalau benar anggarannya 28 M, saya pastikan itu kemahalan dan patut diduga ada unsur korupsinya," lanjutnya.
Karena itulah kemudian ia mengajak untuk menghitung kebutuhan pembuatan jalur sepeda tersebut.
"Ayo hitung2an, itu kemahalan kalsu 28 M," pungkasnya.*** (Mantra Sukabumi/Andriana)
