Menolak Lupa, Sejarah Panjang Pembentukan Lambang Pancasila yang penuh dengan Makna

- 30 Mei 2021, 18:10 WIB
Begini sejarah panjang pembentukan lambang Pancasila yang patut diingat dan penuh makna.
Begini sejarah panjang pembentukan lambang Pancasila yang patut diingat dan penuh makna. /Freepik.com/freepik/

PR INDRAMAYU – Indonesia akan kembali memperingati Hari Lahir Pancasila.

Hari Lahir Pancasila diperingati oleh bangsa Indonesia setiap tanggal 1 Juni.

Tahun ini, bangsa Indonesia akan kembali memperingati Hari Lari Pancasila pada 1 Juni mendatang.

Baca Juga: Sedang Tayang! Link Nonton Master Chef Indonesia Season 8: Perebutan Apron Putih

Perlu diketahui bahwa Pancasila merupakan lambang negara Indonesia yang harus dijunjung oleh warganya.

Sementara itu, dalam pembentukan lambang Pancasila ini melewati proses yang cukup panjang.

Tentunya, sejaran pembentukan lambang Pancasila ini harus tetap diingat dan diceritakan kepada setiap generasi.

Baca Juga: Terjaring di Pos Penyekatan Cikarang Selatan, 4 Warga Cirebon Dinyatakan Positif Covid-19

Berikut ini sejarah pembentukan lambang Pancasila yang harus diketahui warga Indonesia sebagai mana dimut dalam artikel yang diterbitkan Portal Jember dengan judul "Sejarah Pembentukan Lambang Pancasila, Perjalanan Panjang yang Hampir Terlupakan,”.

1. Terpilihnya Garuda sebagai Lambang Negara

Semua bermula ketika Jepang kalah di perang dunia dan berjanji akan membantu Indonesia meraih kemerdekaan.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta Malam Ini: Mama Sarah Beri Bocoran Pembunuh Roy, Elsa Siap Masuk Penjara!

Segala hal mulai dipersiapkan hingga kemudian setelah kemerdekaan Indonesia, dirasa perlu kiranya Republik Indonesia Serikat (kala itu) mempunyai lambang negara.

Maka, diumumkanlah sayembara untuk pengajuan desain lambang negara.

Dari sekian banyak yang ikut serta, akhirnya terpilihlah dua yang terbaik, yakni karya Moh. Yamin dan Sultan Hamid II.

Baca Juga: Rencana Pernikahan dengan Lesti Kejora Dianggap Settingan, Rizky Billar: Masih Aja Digunjingin

Kemudian, karya Sultan Hamid II yang terpilih yang berupa burung Garuda.

Garuda merupakan makhluk metologi dalam Agama Hindu yang merupakan kendaraan Dewa Wisnu.

Namun, ada beberapa tokoh yang berbeda pendapat dalam hal ini. Prof. Ahmad Mansyur Surya Negara misalnya yang menyatakan bahwa lambang Pancasila merpakan burung rajawali Sayyidina Ali ra.

Baca Juga: Viral! Seorang Pria yang Ditegur karena Menyelak Antrian dan Berujung Kejar-kejaran di dalam Minimarket

Sementara itu, R. Indara S. Attahashi yang merupakan keturunan Kerajaan Samudera Pasai, Kerajaan Islam pertama di Indonesia juga mempunyai pendapat berbeda.

Menurutnya, lambang Pancasila sangat mirip dengan lambang Kerajaan Samudera Pasai.

Lambang kerajaan islam tersebut berupa kaligrafi yang berbentuk mirip Garuda Pancasila yang bertuliskan basmalah dan dua kalimat syahadat.

Baca Juga: Ulang Tahun yang ke 31, Ini Profil Singkat dari Yoona SNSD

Di tengahnya, terdapat perisai dengan warna biru dan merah. Sementara di bawah, terdapat satu kalimat yang ditulis putih seperti pita pada lambang Pancasila.

2. Perubahan Bentuk Lambang Pancasila

Setelah terpilihnya rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II, maka Ir. Soekarno bersama Moh. Hatta melakukan diskusi dengan sang sultan.

Baca Juga: 3 Negara yang Diunggulkan di Euro 2021, Salah Satunya Prancis yang Punya Skuad Mewah

Hal ini dimaksudkan untuk mematangkan dan menyempurnakan lambang negara tersebut.

Akhirnya, perubahan pertama terjadi pada warna pita yang dicengkeram burung Garuda yang semula berwarna merah putih berubah menjadi putih.

Kemudian, lambang negara tersebut mendapatkan kritikan dari Partai Masyumi atau partai muslim terbesar kala itu.

Baca Juga: Bukan Sembarangan! Inilah Alasan Mengapa Vaksin Covid-19 Disuntikkan di Lengan

Berdasarkan kritikan tersebut, Sultan Hamid II kembali melakukan perubahan.

Semula, tangan Garuda berupa tangan manusia dan memegang perisai, lalu berubah menjadi sayap Garuda.

Akhirnya, lambang negara tersebut disahkan dalam acara Sidang Kabinet RIS pada 11 Februari 1950.

Baca Juga: Felicia Tissue Klarifikasi Soal Hubungannya yang Kandas, Denny Darko Bongkar yang Akan Dilakukan Kaesang

Presiden Soekarno kemudian untuk pertama kalinya mengenalkan lambang negara tersebut kepada masyarakat umum di Hotel Des Indes, Jakarta.

Meski sudah disahkan, perbaikan masih terus dilakukan. Presiden kemudian memerindahkan pelukis istana bernama Dullah untuk menambahkan jambul pada kepala Garuda yang semula gundul.

Beberapa perubahan lain pun turut terjadi, seperti:

Baca Juga: Geram dengan Ramalan Rumah Tangga Rizky Billar Tak Bertahan Lama, Sang Manajer: Jangan Menjatuhkan Orang!

- Posisi cakar yang sebelumnya ada di belakang pita, kemudian diubah ke depan pita.

- Perubahan pada warna, yang semula lambang negara tidak berwarna, kemudian ditambahkan beberapa warna.

Bentuk tersebut kemudian tidak berubah hingga saat ini.

Baca Juga: Tak Perduli Tanggapan Orang Lain, Felicia Tissue Unggah Satu Pesan: Hormati Batasan Saya

Demikianlah sejarah terbentuknya lambang Pancasila yang hampir terlupakan.*** (Gufron Abdillah/Portal Jember)

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x