Usai Dikeluarkan, Kini Kepsek Terima Kembali Kepada Siswi Penghina Palestina, Ferdinand Berkomentar Pedas

- 21 Mei 2021, 14:30 WIB
Ferdinand Hutahaen mengeluarkan suaranya terkait kasus pelajar penghina Palestina, yang kembali diterima oleh sekolah.
Ferdinand Hutahaen mengeluarkan suaranya terkait kasus pelajar penghina Palestina, yang kembali diterima oleh sekolah. //Twitter/@FerdinandHaean3./

PR INDRAMAYU - MS (19) pelajar di salah satu SMA di Bengkulu Tengah dikeluarkan dari sekolah dan dikembalikan ke orang tuanya.

Alasan MS dikeluarkan adalah karena dia membuat konten video TikTok dengan berisi ujaran kebencian untuk menghina Palestina.

Yang mana kondisi Palestina akhir ini sedang dibombaridir oleh Israel.

Baca Juga: Genap Sebulan Tenggelamnya KRI Nanggala, Media Asing Soroti Kekurangan Militer Indonesia

Sebelumnya, pelajar bernama MS telah melakukan permohonan maaf atas perilakunya yang menghina Palestina.

Ia mengaku aksi tersebut dilakukannya hanya sebatas mengikuti tren yang sedang ramai. Dan ia tak menyangka konten videonya akan ramai.

Viralnya video tersebut membuat geram publik, dan berakhir banyaknya kecaman terhadap MS.

Baca Juga: Prediksi Celta Vigo vs Real Betis di Liga Spanyol, Akankah Canales Jadi Mimpi Buruk Bagi Tuan Rumah?

Dengan hal itu membuat MS dikeluarkan dari sekolah asalnya.

Putusan dikeluarkannya MS dari sekolah sebagaimana tercantum dari tata tertib poin pelanggaran di sekolah MS sendiri, sebagaimana dijelaskan di artikel yang telah tayang di Pikiran Rakyat Indramayu sebelumnya.

“Keputusan ini kita ambil karena memang pihak sekolah sudah melakukan pendataan terhadap tata tertib poin pelanggaran MS. Dari data poin tata tertib tersebut siketahui kalau MS poin tata gertib MS sudah melampaui dari ketentuan yang ada,” kata Kepala Cabdin Pendidikan Wilayah VIII Kabupaten Bengkulu Tengah, Adang Parlindungan.

Baca Juga: Prediksi Huesca vs Valencia di Liga Spanyol, Akankah Tuan Rumah Jadi Korban sang Kelelawar?

Tetapi, sekarang beredar informasi bahwa MS diberi kesempatan untuk bersekolah kembali.

Kepala sekolah SMA Bengkul Tengah asal MS sekolah dulu dikabarkan membuka pintu kembali untuk MS.

Mendengar kabar yang beredar, Politikus Ferdinand Hutahaean turut mengeluarkan suaranya.

Baca Juga: Bantu Pemulihan Gaza Palestina, China Bakal Beri Bantuan Kemanusiaan

Melalui cuitannya di akun Twitter pribadinya @ferdinandhaehan3, ia mengomentari perihal kasus pelajar penghina Palestina.

Menurutnya, harusnya anak itu dibina, di didik, dan diajari mana yang benar dan yang salah, bukan menindas dengan mengeluarkannya dari sekolah.

Terlebih dalam cuitannya dilampirkan artikel mengenai kepala sekolah asal MS sekolah dulu turut membuka pintu sekolahnya kembali untuk MS.

Baca Juga: Usai Sepakati Gencatan Senjata, Ini Permintaan Hamas untuk Israel

Tak tanggung-tanggung Ferdinand mengatakan bahwa pendidik yang mengajar itu tak berwawasan sebagai pendidik. Karena, menurutnya sekolah itu tempat mendidik bukan tempat menghukum.

“Sekolah itu tempat mendidik bukan tempat menghukum,” kata Ferdinand Hutahaean sebagaimana dikonfirmasi dalam balasan pesan Twitter bersama tim Pikiran Rakyat Indramayu.

“Pendidik yang tak berwawasan pendidik, tp penindas bagi yang sedang mencari didikan!,” tulis Ferdinand Hutahaean dikutip PikiranRakyat-Indramayu dari akun Twitter @ferdinandhaehan3.

“Harusnya anak itu dibina, di didik, dan diajari mana yang benar mana yang salah, bukan menindas kebebasan berpikirnya dengan cara mengeluarkannya dari sekolah. Sekarang pusing kau kan?,” tutupnya.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Twitter @FerdiandHaean3


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah