Dilihat dari analisis InaRISK, potensi bahaya gempa bumi kelas sedang hingga tinggi terdapat di wilayah abupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Sebanyak 10 kecamatan berada pada potensi bahaya tersebut, dengan luas bahaya mencapai 598.000 hektar.
Sementara itu guncangan juga dirasakan oleh warga di Provinsi Sumatera Utara, Gunung Sitoli, Nias, Nias Barat, dan Nias Selatan, Banda Aceh, Aceh Tengah dan AekGodang.
Berdasarkan analisis peta guncangan yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis guncangan yang dirasakan dengan tingkat berbeda di beberapa wilayah.
Setelah gempa bumi yang terjadi, BPBD Kabupaten Nias Barat langsung melaporkan dimana warganya merasakan guncangan kuat saat gempa terjadi.
Warga yang panik membuat mereka bergegas untuk keluar rumah dan mengamankan diri. Menurut keterangannya, warga merasakan guncangan kuat selama 4 hingga 5 detik.
BNPB selalu mengimbau warga untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya gempa bumi.
Bahaya gempa dapat terjadi tanpa adanya peringatan. Lebih lanjut gempa dapat memicu kerusakan bangunan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.