Ini Alasan Kru Kapal Selam KRI Nanggala 402 Tidak Segera Keluar Ketika Kapal Tenggelam

- 26 April 2021, 14:35 WIB
Berikut alasan kru kapal selam KRI Nanggala 402 tidak langsung keluar ketika mengetahui kapal tenggelam.
Berikut alasan kru kapal selam KRI Nanggala 402 tidak langsung keluar ketika mengetahui kapal tenggelam. / /Youtube.com/DW News

PR INDRAMAYU – Diketahui jika kapal selam KRI Nanggala 402 beserta kru yang berjumlah 53 orang hilang kontrak di perairan Bali.

Sebelumnya beberapa pihak terkait dimulai dari TNI hingga Basarnas mencoba untuk menemukan kapal selam KRI Nanggala 402 tersebut.

Hingga Minggu, 25 April 2021 kapal selam KRI Nanggala 402 dinyatakan telah tenggelam.

Baca Juga: Maraknya Uang Palsu yang Beredar Ketika Ramadhan, BI Ingatkan Masyarakat Untuk Selalu Lakukan 3D

Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan dalam konferensi pers juga menuturkan jika misi di dalam laut menggunakan kapal selam merupakan pekerjaan yang kompleks.

Oleh karena itu, langkah-langkah yang diambil tidak bisa sembarangan.

Artikel ini telah tayang di Mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com dengan judul “Pantas Saja Para Awak KRI Nanggala 402 Tak Berenang Keluar Saat Kapal Tenggelam, Ternyata ini Alasannya”.

Baca Juga: Hamil di Tengah Perselisihannya dengan Sule, Ini yang Dilakukan Nathalie Holscher

KRI Nanggala 402 dinyatakan tenggelam, setelah diprediksi dari hasil pencarian bahwa kapal selam tersebut sudah berada di kedalaman 850 meter.

Lantas muncul pertanyaan mengapa awak KRI Nanggala 402 tak berenang saja keluar saat kapal mulai tenggelam.

Dan mengapa mereka juga tak membuka pintu darurat untuk keluar menyelamatkan diri?

Baca Juga: Sinopsis Para Pencari Tuhan SCTV, 27 April 2021, Viral Putuskan Tak Lanjutkan Perjodohan dengan Putri

Tentu sepertinya ada alasan kuat mengapa para awak kapal KRI Nanggala 402 tidak nekat berenang keluar kapal saat kapal mulai tenggelam.

Untuk menjawab hal tersebut, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari kanal Youtube Fakta Militer, pada Senin 26 April 2021, bahwa hal tersebut mustahil dilakukan.

Sebab sebagaimana pada umumnya sebuah kapal selam itu tidak memiliki pintu darurat yang bisa dibuka dengan leluasa.

Baca Juga: TERBARU! Tukarkan Kode Redeem ML Hari Ini 26 April 2021 dan Dapatkan Ratusan Diamonds!

Tak segampang yang dibayangkan, pintu kapal selam jauh lebih rumit, karena dirancang agar tidak bisa dimasuki air laut saat menyelam.

Maka dari itu, untuk penggantinya ada kompartemen penyelamat yang tidak bisa dimasuki air karena memiliki sistem isolasi saat bagian lain kapal selam telah bocor.

Dilansir dari San Francisco Maritime National Park Association, di dalam kompartemen tersebutlah kru kapal selam menyelamatkan diri.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN di PT Pelindo, Dicari WNI yang Berusia Maksimal 45 Tahun

Kesempatan mereka untuk tetap selamat juga bergantung pada kedalaman air tempat saat kapal selam berada. Bagaimana jika kru nekat keluar dari kapal di kedalaman 850 m?

Hal itu akan menjadi kesalahan fatal, sebab air bisa masuk ke kapal dengan sangat cepat dan membanjiri kapal dalam hitungan detik.

Bisa saja kru kapal masih bisa menahan tekanan air yang masuk dan mencoba berenang keluar, jika kedalaman masih terbilang rendah.

Baca Juga: TERBARU! Kode Redeem FF Hari Ini 26 April 2021, Dapatkan Free Dragon AK Skin, Sebelum Kehabisan!

Sebagaimana dilansir Schmidt Ocean Institute, tekanan hidrostatis air meningkat 1 atm setiap kedalaman 10 meter. Dengan demikian tekanan udara di kedalaman 850 meter adalah 85 atm.

Sedangkan manusia hanya dapat bertahan pada tekanan sekitar 3-4 atm. Jadi, dapat disimpulkan berenang di laut dengan kedalaman 85 atm adalah hal yang tidak mungkin bagi manusia.

Rasanya setara seperti diinjak 100 ekor gajah di kepala, sebab air masuk ke dalam kapal selam kurang dari hitungan detik.

Baca Juga: Lihat Billy Syahputra Dekati Mahalini, Memes Prameswari: Udah Sabar Banget dari Dulu

Saat air masuk ke kapal, gendang telinga akan pecah, paru-paru termampatkan hingga menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, lalu setelah itu pecah.

Selanjutnya diikuti hancurnya pembuluh darah dan seluruh organ tubuh. Singkatnya, membuka pintu kapal selam dan berenang keluar adalah hal yang mustahil, kecuali kapal masih berada di kedalaman dangkal.

Hal lain yang penting Anda ketahui adalah fakta rudal buatan Cina yang akan ditembakan KRI Nanggala 402 dan misteri laut utara bali hingga menyebabkan tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402.

Baca Juga: Terinspirasi dari Se7en, Film The Conjuring 3 Akan Lebih Seram dari Pendahulunya

Rudal buatan Cina C-802 yang tadinya akan ditembakan TNI Angkatan Laut di laut Bali merupakan salah satu rudal anti kapal canggih dunia.

Rudal ini dikembangkan di Cina sejak tahun 1989, rudal ini berkode Nato CSSN 8 CKD dan dari keterangan pabrikannya, rudal ini punya akurasi hampir mendekati 100 persen yaitu 98 persen.

Dan yang lebih keren lagi, C-802 mampu terbang dalam ketinggian 5 meter dari permukaan air laut.

Baca Juga: Tak Hanya Jamin Pendidikan Anak-anak Korban, Jokowi juga Naikan pangkat 53 Kru KRI Nanggala 402

Hal ini membuat rudal sulit dideteksi oleh sasaran, dan sulit menghindari dari serangan rudal tersebut.

Dilansir mantrasukabumi.com dari Youtube @Suara Istana pada Senin, 26 April 2021, rudal ini dapat menghantam sasaran dalam jarak 120 KM .

Rudal ini sangat berbahaya bagi musuh karena memiliki kecepatan supersonik . Bukan hanya Indonesia yang memiliki rudal ini, Iran, Pakistan, Thailand dan Myanmar.

Baca Juga: TERBARU! Kode Redeem PUBG Hari Ini 26 April 2021, Dapatkan Hadiah Leo Set Legendary Outfit Sebelum Kehabisan

Daya ledak rudal ini sangat sangar, diyakini mampu mata dunia takjub ke Indonesia. Sebab dapat menghancurkan kapal perang yang berbobot 3000 ton.

Tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402 di laut Utara Bali,  seperti diketahui memang dikenal berarus kuat dan terdapat curugan bawah laut yang cukup dalam.

Arus di utara laut Bali relatif kuat karena mendapatkan pengaruh arus global yang bernama arlindo atau arus laut kepulauan Indonesia.

Sebab, masa air laut pasifik masuk ke Makasar kemudian mengalir ke Samudra Pasifik lewat Selat Lombok lalu bagian arus digerakkan ke barat dan ke timur.*** (Sofat Syaoqi H/Mantra Sukabumi)

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x