Secara teknis, pembuatan batu bata nantinya akan dimulai dengan pengumpulan sampah plastik.
Lalu sampah plastik tersebut dicuci dan dipotong kecil, kemudian diisi secara padat ke dalam botol mineral 600 milimeter dengan berat minimal 200 gram.
Baca Juga: Berbagai Konten Soal Ledakan Kilang Minyak Balongan Viral, Polisi: Stop hoaks!
Kegiatan ecobrik juga disebut sebagai program penukaran botol, yang metodenya hampir mirip dengan bank sampah.
Namun ecobrik tidak terbuka untuk umum melainkan hanya dikhususkan untuk para anggota Yayasan Anak Oasis saja.
Nantinya, botol ecobrik yang ditukar dapat digantikan dengan berbagai jenis hadiah yang sudah disiapkan.
Baca Juga: Mabes Polri Diserang Orang Tak Dikenal, Kapolri Tegaskan Situasi Aman dan Kondusif
Hadiahnya pun beragam mulai dari beras, minyak goreng, pakaian, parfum dan sabun mandi yang bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.
“Jenis hadiah disesuaikan dengan jumlah botol yang ditukarkan,” ucap pendiri Yayasan Anak Oasis tersebut.
Selain menyadarkan anak-anak Yayasan Oasis tentang pentingnya menjaga lingkungan alam, Inge Hect juga menuturkan jika program ini memiliki tujuan lain.