Mengenal PASC, Gejala Kerusakan Setelah Kesembuhan pada Penyitas Covid-19 yang Bisa Menetap Lebih Lama

- 30 Maret 2021, 09:15 WIB
1-3 Penyitas Covid-19 akan mengalami Post-Acute Sequelau of SARS-CoV-2 (PASC) atau sebutan lain untuk Long Covid.*
1-3 Penyitas Covid-19 akan mengalami Post-Acute Sequelau of SARS-CoV-2 (PASC) atau sebutan lain untuk Long Covid.* /Pixabay/geralt/

PR INDRAMAYU - Pandemi Covid-19 telah memberikan perhatian kepada banyak pihak terutama para peneliti yang saat ini sedang berlomba untuk mencari obat paling efektif mengatasi ini.

Penelitiaan-penelitiaan terkait Covid-19 tentunya akan memberikan sumbangsih yang besar bagi dunia kesehatan untuk bisa mengakhiri pandemi ini.

Baru-baru ini Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Dr dr Zubairi Djoerban SpPD-KHOM membahas terkait Long Covid yang sekarang sebutannya diganti menjadi Post-Acute Sequelau of SARS-CoV-2 (PASC) di twitternya, pada Senin, 29 Maret 2021.

Baca Juga: Comeback Solo Setelah Tujuh Bulan Syuting, Kim Sejeong: Saya Senang Menulis Lagu

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Twitter @ProfesorZubairi, sebuah studi menjelaskan bahwa 1 dari 3 yang terinfeksi SARS-CoV-2 akan mengalami PASC, termasuk mereka yang tidak memiliki gejala awal.

Menurut Zubairi, PASC adalah suatu penyakit yang ditandai dengan gejala sisa (sequelae) atau kerusakan setelah kesembuhan.

Penyakit tersebut akan ‘menetap’ setelah masa sembuh dari infeksi Covid-19.

Baca Juga: Menteri Sosial Risma Sambangi dan Beri Bantuan untuk Korban Kebakaran Kilang Minyak Balongan

Gejala sisa ini dialami dalam jangka yang Panjang oleh para penyintas Covid-19.

Halaman:

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Twitter @ProfesorZubairi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x