"Kenapa keputusan impor ini dibuat bulan Januari dan pemerintah sudah tau kalau panen raya akan mulai bulan Febuari? Dari awal memang kelihatan bahwa pemerintah ingin impor beras 1 juta ton?," ujar Riyono, Jumat, 19 Maret 2021, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman resmi PKS.
Riyono tegas mengatakan petani Indonesia dinilainya mampu memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.
Baca Juga: Ketua DPP Pemuda Tani HKTI: Saya Apresiasi Kepedulian FIS terhadap Isu Pertanian di Indramayu
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa produksi padi mencapai 54,65 juta ton gabah kering giling (GKG) pada 2020.
Angka tersebut naik sebesar 0,08 persen atau 45.170 ton dari produksi pada 2019 yang berjumlah 54,60 juta ton.
Di tahun 2020 produksi beras mencapai 31,33 juta ton beras.
Baca Juga: Tim Bulutangkis Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, KOI: BWF Belum Minta Maaf
Angka itu naik tipis 0,07 persen atau 21.460 ton beras dari produksi beras di 2019 yang sebesar 31,31 juta ton beras.
Tak hanya itu, BPS juga menilai peningkatan produksi dimungkinkan dapat terjadi di 2021.
Alasannya karena potensi produksi padi dalam negeri selama Januari-April 2021 diperkirakan mencapai 25,37 juta ton gabah kering giling (GKG).