PR INDRAMAYU – Buntut dari terpilihnya Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilaksanakan di Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara tampaknya membuat kisruh di tubuh partai.
Pasalnya, setelah KSP Moeldoko terpilih sebagai Ketum Partai Demokrat, adanya dua kepemimpinan di tubuh Partai Demokrat.
KSP Moeldoko terpilih sebagai Ketum versi KLB Demokrat Sumut, sedangkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga menjabat sebagai Ketum Partai Demokrat versi Musyawarah Nasional yang dilakukan pada tahun 2020 yang lalu.
Lantas tujuan dari pelaksanaan KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumut tersebut hingga membuat KSP Moeldoko yang terpilih menjadi Ketum meski bukan sebagai kader partai jadi pertanyaan publik.
Akhirnya rasa penasaran publik pun terjawab usai Darmizal selaku penggagas KLB Demokrat menjelaskan beberapa alasan terkait pelaksanaan KLB itu.
Darmizal mengatakan bahwa tujuan dari pelaksanaan KLB Demokrat tersebut adalah untuk kembali membesarkan nama Partai Demokrat.
Menurut dia, nama Partai Demokrat selama ini cenderung menurun sejak tahun 2009.