Sikapi Hebohnya Kerumunan Jokowi, Ferdinand Hutahaean : Itu Beda dengan Kerumunan Pernikahan Putri HRS

- 25 Februari 2021, 13:52 WIB
Ferdinand Hutahean tanggapi kerumunan Presiden Jokowi yang ada di NTT.
Ferdinand Hutahean tanggapi kerumunan Presiden Jokowi yang ada di NTT. ///Twitter/@FerdinandHaean3

PR INDRAMAYU – Dalam beberapa hari terakhir ramai diberitakan hebohnya video kerumunan yang dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo dalam kunjungan ke Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hebohnya video kerumunan Jokowi di NTT tersebut lantas mendapatkan reaksi dari kalangan politisi tanah air, salah satunya dari eks kader Partai Demokrat yakni Ferdinand Hutahaean.

Hal tersebut disampaikan Ferdinand melalui cuitan akun Twitter pribadinya pada Rabu, 24 Februari 2021.

Baca Juga: Laksanakan Vaksinasi Covid-19 kepada Wartawan, Joko Widodo Kunjungi ke Gelora Bung Karno

Ferdinand mengatakan bahwa kerumunan Presiden yang terjadi di NTT tersebut berbeda dengan kerumunan yang terjadi pada pesta pernikahan putri Habib Rizieq Shihab atau HRS.

Menurut Ferdinand, perbedaan tersebut terletak pada proses terjadinya kerumunan karena dalam kejadian kerumunan tersebut Jokowi tak pernah mengundang massa untuk berkerumun.

Selain itu, Ferdinand juga mengungkapkan bahwa kerumunan yang terjadi di NTT tersebut hanyalah sebuah spontanitas yang dilakukan masyarakat setempat.

Baca Juga: Spider-Man: No Way Home Desember 2021, Akan Ada Doctor Octopus, Electro, dan Dr. Strange

"Kerumunan kunjungan pak Jokowi di NTT sangat berbeda dgn kerumunan acara pernikahan putri Rizieq Shihab," tutur Ferdinand yang dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari akun Twitternya @FerdinandHaean3 pada Rabu, 24 Februari 2021.

Menurutnya, orang nomor satu di Indonesia itu juga selalu terlihat mengingatkan kepada  masyarakat agar selalu memakai masker untuk menekan penyebaran covid-19.

"Jokowi tak mengundang, tak menyiapkan tenda untuk kerumunan, dan Jokowi selalu tampak menunjuk maskernya agar warga juga memakai masker," tutur Ferdinand.

Baca Juga: Prediksi Tim Inggris di Liga Eropa: Man United Vs Real Sociedad, Arsenal Vs Benfica

Namun, hal itu menurutnya adalah spontanitas dan euforia yang tidak direncanakan dari warga yang hendak menyambut pemimpinnya.

"Spontanitas euforia dan histeria yang tak direncanakan," ujar Ferdinand.

Diketahui, dalam unggahan sebelumnya, Ferdinand juga menyampaikan bahwa tidak mungkin histeria yang terjadi secara spontan itu dilarang.

Baca Juga: Bekerjasama dengan Garuda Indonesia, Penerbangan Kargo Beroperasi di BIJB

"Euforia dan histeria spontan itu tak mungkin dilarang," tutur Ferdinand.

Dirinya juga menegaskan, bahwa tidak mungkin warga dikunci di rumahnya masing-masing agar tidak melakukan kerumunan menyambut Jokowi.

"Tidak mungkin warga dikunci di rumahnya sendiri agar tidak berkerumun menyambut presiden yang mereka cintai," ujar Ferdinand.

Baca Juga: Hasil Liga Spanyol Barcelona vs Elche : Menang Telak atas Elche, Blaugrana Naik Ke Posisi Tiga

Menurut Ferdinand, peristiwa kerumunan yang terjadi pada Jokowi saat berada di NTT hampir sama dengan kepulangan HRS di bandara yang spontan disambut oleh para pengikutnya yang terjadi pada beberapa bulan yang lalu.

"Peristiwa euforia dan histeria spontan penyambutan itu sama juga dengan kondisi ketika Habib Rizieq Shihab saat disambut pendukungnya dari bandara," tutur Ferdinand.

Peristiwa kepulangan HRS di bandara yang di sambut meriah oleh pengikutnya tersebut, menurut Ferdinand hal tersebut bukanlah kesalahan yang dilakukan oleh HRS.

Baca Juga: Minta Izin Bawa Anak ke Pesantren, Ini Momen Dedi Mulyadi Hampir Tertampar Pria Diduga ODGJ

"Itu bukan kesalahan Habib Rizieq Shihab, makanya dia pun tak pernah diproses hukum atas peristiwa itu," ujarnya.

Ferdinand juga menegaskan kembali bahwa peristiwa kerumunan yang terjadi pada Jokowi saat berada di NTT adalah histeria dan spontan.

"Sama dengan yang di NTT, itu histeria spontan," tutur Ferdinand.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah