Jelang Bulan Puasa, Pemerintah Terapkan Skema Baru dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19

- 18 Februari 2021, 19:51 WIB
Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19 Sinovac dosis kedua kepada tenaga kesehatan saat Gebyar Vaksin COVID-19 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Bandung, Jawa Barat, Rabu 17 Februari 2021.
Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19 Sinovac dosis kedua kepada tenaga kesehatan saat Gebyar Vaksin COVID-19 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Bandung, Jawa Barat, Rabu 17 Februari 2021. / ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/

PR INDRAMAYU – Pemerintah terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi untuk menekan kasus Covid-19 di Indonesia.

Bahkan untuk menggenjot pelaksanaan vaksinasi, pemerintah membuat skema vaksinasi saat bulan puasa agar pelaksanaan vaksinasi tidak terhenti.

Diketahui, saat ini sudah memasuki bulan rajab, tentunya hanya beberapa bulan lagi bulan ramadhan akan segera tiba.

Baca Juga: Warganet Ramai Unfollow Akun Instagram-nya, Begini Respon Dayana

Untuk itulah Pemerintah akan menyusun skema vaksinasi saat bulan ramadhan agar tetap berjalan.

Skema yang akan dilakukan pemerintah dalam proses vaksinasi di bulan ramadhan adalah dengan tetap melakukan vaksinasi di malam hari saat bulan puasa.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu dengan Pemimpin Media Nasional di Istana Negara Merdeka, Jakarta pada Kamis, 18 Februari 2021.

Baca Juga: Sinopsis dan Link Streaming Ikatan Cinta 18 Februari: Rendy Temui Mateo, Nasib Elsa Terancam!

“Pada bulan puasa, vaksinasi tetap dilakukan, tetapi saat malam hari,” ujar Jokowi yang dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com melalui laman PMJ News pada Kamis, 18 Februari 2021.

“Akan tetapi, yang di kawasan non muslim vaksinasi tetap dilakukan pada siang hari," tambahnya menerangkan.

Menurut Jokowi, Hal ini dilakukan demi untuk membentuk kekebalan bagi masyarakat agar terhindar dari infeksi virus corona yang saat ini kasusnya masih terus bertambah setiap harinya.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-27 J-Hope BTS Memberikan Donasi untuk Pengembangan Anak

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung masalah terkait kebutuhan vaksinasi di Indonesia.

Menurut Jokowi, pemerintah saat ini sudah melakukan pengadaan vaksin sebanyak 290 juta vaksin yang terdiri dari 140 juta vaksin Sinovac, 50 juta vaksin AstraZeneca, 50 Juta vaksin Pfizer serta 50 juta lagi vaksin Novavac.

Dari jumlah tersebut, Jokowi mengatakan bahwa saat ini Indonesia masih membutuhkan kurang lebih 120 juta dosis vaksin untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi bagi 182 juta penduduk di Indonesia.

Baca Juga: Kesal Nama Buah Hatinya Disebut Jelek, Fiersa Besari: Tak perlu sibuk meributkan doa!

"Untuk jumlah tersebut, kita masih kekurangan sekitar 120 juta dosis vaksin," tutur Jokowi.

Seperti diketahui, saat ini pemerintah telah memulai program vaksinasi Covid-19 tahap dua yang diberikan kepada petugas pelayanan publik dan para lanjut usia (lansia).

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga mengatakan bahwa pada program vaksinasi tahap kedua ini, pemerintah menargetkan pelaksanaan vaksinasi dapat diberikan kepada 16,9 juta pekerja publik dan 21,5 juta lansia.

Baca Juga: Urutan Pemakaian Skin Care Malam Hari yang Benar, Jangan Sampai Salah Loh!

"Kita memulai vaksinasi untuk pelayan publik dan pekerja publik yang dalam kalkulasi kami ada 16,9 juta," ujar Jokowi.

Diketahui, pemerintah telah melakukan proses vaksinasi tahap kedua bagi pelayan publik yang dilaksanakan kepada para pedagang di pasar Tanah Abang, Jakarta pada Rabu, 17 Februari 2021.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah