Kecewa dengan Hasil Penyelidikan Polisi, Ayah Yodi: Dia Punya Harapan, Kalau Ngga, Mandi Aja Gak Mau

25 Juli 2020, 14:42 WIB
Ayahanda Almarhum Yodi Prabowo.* //Dok. RRI/Immanuel Christian

PR INDRAMAYU - Keluarga mendiang Editor Metro TV Yodi Prabowo, mengaku kecewa dengan hasil penyelidikan pihak kepolisian terkait kasus kematian sang anak yang ditemukan tak bernyawa pekan lalu, Jumat, 10 Juli 2020.

Meski demikian, sang ayah bernama Suwandi itu juga mengungkapkan ucapan Terima kasihnya kepada polisi yang telah kerja keras menangani kasus tersebut.

"Saya sampaikan kepada pihak kepolisian, saya mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya, yang telah menyelidiki kasus kematian dari anak saya," kata Suwandi.

Baca Juga: Kasus Yodi Prabowo, Polisi Beberkan Soal Saksi yang Lihat 2 Orang Seragam Kantor dan Kupluk Hijau

Ia bersama keluarganya mengikuti press release dari Kabid Humas dan jajarannya lewat saluran televisi yang menyimpulkan sang anak, Yodi Prabowo diduga kuat melakukan aksi bunuh diri.

"Tapi, saya terus terang sebagai orang tua kecewa dengan kesimpulan itu, karena, nggak mungkin anak saya bunuh diri," ungkapnya dilansir RRI, saat ditemui di kediamannya di kawasan Rempoa, Tangerang Selatan pada Sabtu, 25 Juli 2020.

Tak hanya itu, ayah Yodi juga membantah tudingan polisi yang menyebut anaknya mengalami depresi.

Baca Juga: Yodi Prabowo Disimpulkan Tewas Bunuh Diri, Pisau Dibeli dari Ace Hardware oleh Korban Seorang Diri

"Ya tadi dikatakan bahwa anak saya itu depresi. Oke lah dari hasil lapor, dari hasil RSCM, oke lah anak saya seperti yang diketahui itu. Tapi di hari-harinya itu dia tidak menampakkan seperti depresi. Bahkan dia masih berangkat bekerja, masih mau mengantar ibunya sehari-hari," lanjutnya.

Menurut Suwandi, seorang yang depresi tidak akan bisa melakukan segala hal dengan baik karena pikirannya tidak fokus dengan baik.

Bahkan, untuk diketahui, Yodi kerap kali mencari uang tambahan untuk menikah, sehingga anggapan bahwa Yodi memiliki depresi, terasa tidak mungkin baginya.

Baca Juga: Kasus Tewasnya Editor Metro TV Berakhir, Yodi Prabowo Ternyata Mati Bunuh Diri

"Masih mau mengantar ibunya untuk hari-hari tukang urut yang bagus karena adeknya itu tidak bisa berjalan kan, kalo orang depresi ini menurut saya ya, saya orang awam, itu dia tidak bisa kerja, tidak punya harapan," kata dia.

"Ini dia punya harapan, hari-harinya punya harapan. Ada satu sebelum kejadian ini, mungkin kurang lebih satu bulan dia membeli efector dari custom itu untuk wax itu, untuk apa?

"Untuk mencari uang tambahan karena dia berkeinginan untuk menikah. Itu kan dia berarti masih punya harapan. Kalau orang yang ngga punya harapan, mandi aja gak mau," pungkasnya.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler