PR INDRAMAYU – Pendaftaran CPNS 2021 akan ditutup pada 26 Juli 2021, terdapat beberapa hal yang membuat seseorang gagal dalam lolos tes seleksi administrasi.
Salah satu tahap untuk mengikuti CPNS 2021 adalah dengan mengikuti seleksi administrasi.
Terdapat berbagai faktor penyebab gagalnya seleksi administrasi untuk para pelamar CPNS 2021.
Baca Juga: UPDATE Covid-19 Jawa Barat Hari Ini 23 Juli 2021, Jumlah Pasien Sembuh Mencapai 7.288 Orang
Perhatikan syarat terlebih dahulu agar tidak terlewat atau bahkan lupa.
Terkadang hal sepele dapat menjadi salah satu faktor penyebab seseorang tak lolos tes CPNS 2021.
Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari berbagai sumber, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan agar lolos seleksi administrasi CPNS 2021.
Baca Juga: UPDATE Covid-19 di Jawa Barat Sore Ini 23 Juli 2021, Total Ada 547.255 Kasus Virus Corona
1. Swafoto latar belakang merah dengan pakaian sopan dan rapi.
2. File scan ijazah pendidikan asli yang digunakan untuk melamar formasi CPNS 2021.
3. File scan transkrip nilai asli.
Baca Juga: Son Heung-min Telah Sepakat untuk Memperpanjang Kontrak dengan Tottenham Hotspur, Berikut Detailnya
4. File scan surat pernyataan yang dipersyaratkan setiap instansi yang telah ditandatangan menggunakan materai (beberapa instansi menambahkan syaratnya).
5. File scan surat keterangan tidak mengkonsumsi/menggunakan narkoba, psikotropika, serta zat-zat adiktif lainnya dari unit pelayanan kesehatan pemerintah.
6. File scan surat lamaran CPNS 2021 yang ditujukan kepada instansi yang anda lamar.
Baca Juga: Daftar CPNS 2021? Berikut Ketentuan Foto yang Diunggah ke SSCASN, Jangan Sampai Salah!
Berikut beberapa faktor yang membuat seseorang gagal lolos seleksi administrasi CPNS 2021.
1. KTP dan syarat berkas-berkas lain yang anda unggah tidak jelas/buram/bukan berkas asli.
2. Sejumlah dokumen pendukung yang dilampirkan tidak lengkap
3. Database kependudukan belum update, seperti KTP dan KK
4. Ijazah tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang disyaratkan.
5. Tidak teliti mengisi data, sehingga beberapa data seperti nomor ijazah atau nomor Induk Kependudukan (NIK) yang di-input keliru.***