PR INDRAMAYU - Teddy Gusnaidi singgung Bambang Widjojanto dalam postingan Twitter-nya.
Bambangg Widjojanto dalaml postingan Twitter pribadinya menyebut jika insan yang terbaik disingkirkan melalui litsus yang dipersonalisasikan.
Menurut Bambang Widjojanto sudah tidak pantas jika ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bicara pendidikan sebagai salah satu national interest.
Teddy Gusnaidi mempertegas kalau tes wawasan kebangsaan (TWK) menjadi kewajiban mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pernyataan ini disampaikan Teddy Gusniadi dalam cuitan Twitter @TeddyGusnaidi Rabu, 5 Mei 2021
“Kalau tes wawasan kebangsaan gak lulus, lu bilang terbaik?,” tulis Teddy Gusnaidi dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Twitter @TeddyGusnaidi.
Baca Juga: Ramalan Shio Kamis 6 Mei 2021: Shio Ini Ketiban Rezeki Nomplok
“Ini NKRI bos,” sambungnya.
Cuitan Teddy Gusnaidi ini menanggapi pernyataan Bambang Widjojanto dalam twitter @KataBewe pada Selasa, 4 Mei 2021.
Bambang Widjojanto yang menyindir ketua KPK Firli Bahuri.
Baca Juga: Inilah 10 Sahabat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam yang Dijamin Masuk Surga
“Apakah masih pantas jika ketua KPK bicara pendidikan sebagai salah satu nasional interest?,” tulis Bambang Widjojanto.
“Ketika insan terbaik disingkirkan melalui litsus yang dipersonalisasi,” sambungnya.
Diberitakan PikiranRakyat-Indramayu.com sebelumnya Teddy Gusnaidi menyatakan bahwa ini momen untuk bersih bersih KPK.
Baca Juga: Bisa Turunkan Tingkat Keparahan Penyakit, Berikut Peranan Vitamin C Bagi Tubuh
Sebab KPK tidak memiliki integritas serta wawasan kebangsaan yang luas.
Utamanya Novel Baswedan sebagai penyidik senior KPK dianggap tidak kompeten.
Oleh karena itu Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu berkesimpulan bahwa pegawai KPK selama ini lemah.***