Maraknya Uang Palsu yang Beredar Ketika Ramadhan, BI Ingatkan Masyarakat Untuk Selalu Lakukan 3D

26 April 2021, 14:12 WIB
Gedung Bank Indonesia Surakarta. /Dok. Surakarta.go.id

PR INDRAMAYU – Salah satu fenomena ketika Ramadhan yang sering terjadi adalah peredaran uang palsu.

Karenanya kita perlu untuk lebih berhati-hati untuk mengecek uang yang kita dapatkan dari orang lain.

Karenanya Bank Indonesia (BI) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu ketika Ramadhan.

Baca Juga: Sinopsis Para Pencari Tuhan SCTV, 27 April 2021, Viral Putuskan Tak Lanjutkan Perjodohan dengan Putri

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara News, diketahui Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan meminta masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu ketika Ramadhan hingga lebaran 1442 hijriah.

Hal ini pun diungkapkan oleh Kepala Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Selatan Hari Widodo di Palembang.

Ia menuturkan bahwa uang palsu sering beredar hingga lebaran nanti, karenanya harus hati-hati.

Baca Juga: TERBARU! Tukarkan Kode Redeem ML Hari Ini 26 April 2021 dan Dapatkan Ratusan Diamonds!

“Untuk Januari-Maret 2021, BI menemukan 404 lembar. Secara kasat mata hampir sama persis dengan uang asli,” kata Hari.

Biasanya para pelaku menggunakan uang palsu untuk pecahan Rp50.000 hingga Rp100.000.

Karenanya pihak BI meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati, jika harus atau mendapatkan uang pecahan tersebut.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN di PT Pelindo, Dicari WNI yang Berusia Maksimal 45 Tahun

BI pun mengungkapkan cara untuk mengidentifikasikan bahwa uang itu asli tidaknya yaitu dengan 3D.

3D adalah cara mengidentifikasi uang asli tidaknya melalui, Dilihat, Diraba, dan Diterawang.

“Mulai dengan 3D, dilihat, diraba, diterawang. Dengan langkah ini, peredaran uang palsu dapat dicegah,” katanya.

Baca Juga: Lihat Billy Syahputra Dekati Mahalini, Memes Prameswari: Udah Sabar Banget dari Dulu

Selain itu pun ada acara lainnya yaitu dengan 5J yaitu, uang jangan dicoret, jangan distapler, jangan diremas, jangan dilihat dan jangan dibasahi.

Jika sekiranya menemukan uang dengan ciri-ciri tersebut sebaiknya hindari untuk melakukan atau menukarkan uang yang kamu miliki, untuk menghindari hal yang tidak-tidak.

Karenanya sangat dianjurkan jika ingin melakukan penukaran uang dilakukan pada bank resminya. BI sendiri menjelaskan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan 28 bank umum lainnya.

Baca Juga: Tak Hanya Jamin Pendidikan Anak-anak Korban, Jokowi juga Naikan pangkat 53 Kru KRI Nanggala 402

Dimana tersedia sebanyak 199 titik lokasi untuk penukaran uang, karenanya sebaiknya ditukarkan di lembaga resminya.

Hal ini dilakukan guna untuk mencegah dan mengurangi terjadi resiko persebaran uang palsu.

“Penukaran uang lakukan di loket resmi perbankan guna mengurangi resiko uang palsu. Sebab jika di bank otomatis suplai uangnya berasal dari BI,” pungkas Hari.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler