PR INDRAMAYU – Gempa bumi terjadi di sejumlah kawasan di Jawa Timur (Jatim) pada Sabtu, 10 April 2021.
Gempa yang mengguncang itu bermagnitudo 6,1 dan berpusat di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang dengan kedalaman 25 kilometer hingga berakibat ke wilayah lain yang berada di Jatim.
Berdasarkan laporan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang sebanyak 4.805 keluarga menjadi korban terdampak gempa bumi tersebut.
Baca Juga: Catat! Berikut Nomor Emergency untuk Pengendara yang Mengalami Gangguan di Jalan Tol
Sekretaris PMI Kabupaten Malang Aprilijanto mengatakan dari total keluarga yang terdampak bencana tersebut setara dengan 24.025 jiwa yang tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Malang.
“Keadaan umum masyarakat yang terdampak bencana gempa bumi, masih mengalami trauma dan takut. Ada sebanyak 4.805 keluarga terdampak," kata Aprilijanto, Kamis, 15 April 2021, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara.
Berdasarkan data PMI Kabupaten Malang terdapat 24 orang korban yang mengalami luka berat dan 14 orang lainnya mengalami luka ringan.
Baca Juga: Akhirnya! Spoiler My Hero Academia Chapter 309: All Might Temani Deku Berpetualang!
Sementara untuk korban yang meninggal dunia sebanyak empat orang.
Selain itu, gempa yang mengguncang tersebut mengakibatkan ribuan tempat tinggal warga rusak.
Sebanyak 1.144 rumah mengalami kerusakan berat dan 1.858 mengalami kerusakan sedang sedangkan 1.803 lainnya mengalami kerusakan ringan.
Baca Juga: Rangkaian Dzikir Pagi, Ta’awudz dan Ayat Kursi Lengkap dengan Terjemah dan Manfaatnya
Karena hal tersebut, dia menyebut ratusan masyarakat kabupaten Malang mengungsi.
Bukan hanya itu, 196 fasilitas umum yang terdiri dari kantor pemerintahan, fasilitas kesehatan tempat ibadah serta sekolah juga mengalami kerusakan.
Personel PMI Kabupaten Malang juga melakukan pendataan di dua desa yaitu desa Srimulyo dan Belerejo di kecamatan Dampit
“Sementara untuk di posko markas PMI Kabupaten Malang, kami lakukan pengolahan data yang diterima dari posko lapangan. Kemudian, pendistribusian logistik dan sinkronisasi data dengan pemangku kepentingan terkait," katanya.***