Usai Moeldoko Diresmikan Jadi Ketua Umum dalam KLB Demokrat, SBY Ungkap Rasa Kecewanya

6 Maret 2021, 12:10 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). /Facebook Susilo Bambang Yudhoyono/

PR INDRAMAYU - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) mengatakan bahwa Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Berlambang Bintang Mercy yang menobatkan Kepala Staf Kepresiden (KSP), Moeldoko sebagai Ketua Umum adalah tindakan ilegal.

SBY menyebut, bahwa Moeldoko merupakan pejabat pemerintah aktif, dan berada dalam Staf Kepresidenan serta bukan kader Partai Demokrat.

Mantan Presiden Republik Indonesia, SBY juga mengungkapkan rasa kecewanya atas tindakan Moeldoko yang telah bersekongkol dengan internal partai untuk melakukan kudeta atas kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyo (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Baca Juga: Hasil Perempat Final Swiss Open 2021 : Leo-Daniel Kalah, Indonesia Tak Punya Wakil di Semifinal

“Hari ini sejarah telah mengabadikan apa yang terjadi di negara kita, memang banyak yang tercengang dan tidak percaya bahwa KSP Moeldoko bersekongkol, tega, dan dengan darah dingin melakukan kudeta,” ucap SBY dalam Konferensi Pers di Puri Cikeas, Jumat, 5 Maret 2021 sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara.

Sebelumnya, SBY menyampaikan bahwa, Agus Halim Yudhoyono sebulan yang lalu telah mengirim surat kepada Presiden Jokowi tentang keterlibatan KSP Moeldoko dalam gerakan penggulinan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah.

SBY menuturkan bahwa, setelah AHY menyampaikan kepada publik terkait dengan kudeta tersebut, Moeldoko mengaku, dan mengatakan bahwa mereka hanya melakukan rapat biasa.

Baca Juga: Yuk Simak! Ternyata 6 Bahan Dapur Ini Bisa Atasi Peradangan pada Tubuh, Apa Saja?

“Setelah itu, Ketua Umum AHY sampaikan kepada publik terkait dengan kudeta, banyak tanggapan bernada miring, Demokrat disebut mencari sensasi, playing victim, lalu Moeldoko mengatakan hanya ngopi-ngopi dan pelaku gerakan itu dikatakan hanya rapat biasa,” ucap SBY

Menanggapi kudeta tersebut, SBY merasa kecewa dengan tindakan Moeldoko yang dinilai tidak kesatria.

Selain itu menurut dia, tidak memiliki nilai moral yang menunjukkan seseorang yang pernah aktif sebagai prajurit TNI.

Baca Juga: Upacara Melasti Jelang Hari Raya Nyepi, Miliki Makna Mendalam Bahkan Bagi Desa yang Ditinggali

“Termasuk rasa malu dan bersalah saya yang dahulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya (Moledoko). Saya mohon ampun kepada Allah Swt, atas kesalahan saya,” kata SBY.

Dalam kesempatan yang sama, dia mengungkapkan rasa kecewa, dan bersalah lantaran pernah memberi kepercayaan, dan jabatan kepada KSP Moeldoko, saat SBY menjabat sebagai Presiden RI.

Dalam KLB Partai Demokrat, Moeldoko resmi terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025.

Baca Juga: Prakiraan Hujan Indonesia 6-7 Maret 2021: Jabar, Jateng, Jatim Berpotensi Hujan Lebat

KLB Demokrat itu digelar di Hotel Hill, Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.

Berdasarkan KLB tersebut, Marzuki Alie yang merupakan mantan Ketua DPR RI ditetapkan sebagai Dewan Pembina Partai Demokrat periode 2021-20215.

Sementara itu, Agus Harimurti Yudhoyono dalam KLB Demokrat itu dinyatakan demisioner.***

Editor: Irwan Suherman

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler