Melihat Potensi yang Bagus, Sandiaga Uno Ingin Masjid Bersejarah Jadi Tempat Wisata

18 Februari 2021, 18:55 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat menghadiri rapat daring Inkubasi Bisnis Rumah BUMN Pertamina. /Instagram/@sandiuno

PR INDRAMAYU - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengaku akan menjadikan masjid yang memiliki nilai sejarah tinggi untuk dijadikan sebagai salah satu tempat wisata di Indonesia.

Alasannya karena masjid di Tanah Air sudah menjadi salah satu identitas dan komponen pembentukan peradaban.

"Seiring perkembangannya, seiring maju zaman dan besar potensi untuk kita jadikan masjid sebagai daya tarik wisata," ucapnya dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari unggahan video akun Instagram @sandiuno, Kamis, 18 Februari 2021.

Baca Juga: Kekeh Ingin Menikah dengan Aurel Hermansyah Di GBK, Atta Halilintar: Insyaallah Bisa

Jika usaha Sandiaga Uno itu berhasil, program yang dapat dikembangkan kedepan adalah wisata budaya menggabungkan daya tarik wisata religi dan sejarah atau heritage and religion tourism.

Lambat laun kedepan masjid-masjid bersejarah akan menjadi sentra ekonomi kreatif.

"Kolaborasi menjadikan masjid sebagai sentra ekonomi kreatif yang akan membuka luas lapangan kerja," ucapnya.

Baca Juga: Saling Memuji, Song Joong Ki dan Jeon Yeo Bin Ceritakan Pengalaman Syuting Drama Vincenzo

Upaya ini menurutnya bentuk inovasi lantaran selama ini masjid sudah biasa dan umum dijadikan sebagai tempat ibadah.

Sementara di Indonesia sendiri, terdapat 274.262 bangunan masjid dan 320.078 musala.

"Umumnya masjid sudah menjadi tempat ibadah dan ziarah. Namun, seiring perkembangan zaman, amat wajar dan besar potensinya menjadikan masjid sebagai daya tarik wisata dengan manggabungkan antara religi, sejarah dan budaya," ujarnya.

Baca Juga: Kemnaker Optimalkan Program Pelatihan Kerja untuk Menekan Angka Pengangguran

Beberapa masjid bersejarah yang disebutkannya seperti Masjid Baiturahman di Banda Aceh, Masjid Agung Demak, Masjid Agung Jawa Tengah, Masjid Agung Banten, hingga Mesjid Saka Tunggal Darussalam.

"Maka kedepan mari kita bentuk, berinovasi, beradaptasi, berkolaborasi kita jadikan mesjid sebagai sentra ekonomi kreatif," ucapnya.

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari jateng.antaranews.com, salah satu keunikan Masjid Saka Tunggal Darussalam yang berada di jalur alternatif Pekuncen-Purwokerto itu terdapat tulisan menggunakan huruf Arab dengan Bahasa Jawa.

Baca Juga: Jelang Vaksinasi Terhadap Atlet, PBSI Minta Kemenpora Segera Vaksin Seluruh Atlet Bulu Tangkis

Disana terdapat prasasti ditulis menggunakan huruf Arab dengan bahasa Jawa yang isinya "Wasurya 1846 Pangadege Masjid 16-11-1913 Legong, Kranggan, Ajibarang, Hijriah 1334 Yasa Dalem Kanjeng Bendara Rahaden Mas Tumenggung Hadipati Cokronegoro ingkang Jumeneng Adipadi ing Nagari Purwakerta Banyuma, Penghulu Hakim Mohamad Hadirejo Purwakerta."

Keunikan lainnya, bentuk atap tumpang dua tingkat yang ditopang oleh satu saka bentuk segi delapan.

Bagian tersebut berada pada bangunan utama masjid.

Baca Juga: Ingin Lindungi Kulit dari Sinar Matahari? Simak 4 Tips Mudah Berikut Ini

Selain itu, pada bagian dinding dibuat berbentuk segi delapan dengan tiang penyangga berbahan batu.

Jika dirincikan, lima sisi di bagian serambi depan dan tiga sisi di bangunan utama masjid. ***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Instagram/@sandiuno ANTARA Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler