Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan: 3 Pilar Utama Nusantara Wave

12 Januari 2021, 13:59 WIB
Tangkapan layar diskusi “The Possibility of Nusantara Wave” oleh Forum Satu Bangsa bekerja sama dengan International Politics Forum dan Dialektik TV Jumat 8 Januari 2021. /Dokumentasi Pribadi, Akhmad Jauhari/PR Indramayu

PR INDRAMAYU – Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, H.E. Umar Hadi, menyampaikan tentang 3 pilar utama Nusantara Wave.

Ia memaparkan hal tersebut kala menjadi pembicara dalam diskusi yang digelar Forum Satu Bangsa bekerja sama dengan International Politics Forum dan Dialektik TV beberapa waktu yang lalu.

“Tiga pilar utamanya yaitu Reformasi Politik, Kemajuan Ekonomi, dan Media dan Teknologi,” ujar H.E. Umar Hadi kala menjadi pembicara “The Possibility of Nusantara Wave” via Zoom Meeting yang diikuti PikiranRakyat-Indramayu.com.

Baca Juga: Waspada Infeksi HPV, Kenali Penyebab Serta Pengobatan yang Harus Dilakukan

Sebagaimana dirangkum PikiranRakyat-Indramayu.com, menurut Umar Hadi, Nusantara Wave akan bisa menyaingi Korean Wave karena memiliki nilai yang lebih unggul dari Negeri Ginseng tersebut.

Nusantara Wave bisa muncul karena mendapat dukungan dari masyarakat atau bisa dikatakan sebagai by design dan by accident.

Umar Hadi mengambil Korea Selatan sebagai contoh. Masyarakat dalam negeri dan luar Korea Selatan turut bersemangat dan mendukung untuk memasarkan produk budaya.

Baca Juga: Tak Hanya Manusia, Beberapa Hewan Buas di Kebun Binatang Juga Positif Covid-19

Indonesia bisa memunculkan Nusantara Wave dengan menghadirkan dukungan tersebut baik oleh orang Indonesia di dalam maupun di luar negeri.

Setali tiga uang, Direktur Eksekutif International Politics Forum yakni Aprilian Cena pun menyampaikan hal serupa.

Aprilian Cena menyatakan bahwa Nusantara Wave bisa diciptakan secara global apabila tercipta sinergisitas antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.

Baca Juga: Simak Fakta Lengkap Virus HPV yang Disebut Bisa Jadi Penyebab Kanker

“Kita bisa meniru keberhasilan Korean Wave secara global, akan tetapi Nusantara Wave harus mampu menawarkan keunikan dan perbedaan dari identitas lainnya,” tuturnya.

Namun memunculkan Nusantara Wave tetap memiliki kesulitan tersendiri. Hal ini disampaikan budayawan Radhar Panca Dahana.

Pria 55 tahun itu menyatakan kebudayaan dan kesenian di Indonesia tengah mengalami kemunduran dan berada di titik terendah.

Baca Juga: Roy Kiyoshi Beberkan Ramalan 2021, Mulai Bencana Alam dan Dunia Politisi Hingga Virus Baru 'Aneh'

Menurut Radhar Panca Dahana, kini tidak ada kebanggaan yang bisa diangkat dari produk budaya Indonesi, pencapaian Indonesia pun merosot jika dibandingkan Korean Wave.

“Karya bangsa anak muda sejauh ini tidak ada yang bisa mencapai level atau tingkat artistik yang sesuai,” ujar pria kelahiran Jakarta tersebut.***

Editor: Asytari Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler