Network
Baca Juga: Berikut 8 Cara Memanfaatkan Waktu Sendirian Dengan Baik, Bikin 'Me Time' Jadi Sangat Happy
Sudah menjadi konsensus umum dalam dunia bisnis bahwa ada dua jenis orang: penulis dan reporter cuaca. Para penulis menciptakan kehidupan mereka sendiri dan mengambil risiko, dengan berani mencoba pengalaman baru. Sebaliknya, reporter cuaca hanya mengomentari apa yang terjadi pada mereka.
Yang satu aktif dan yang lainnya pasif. Penulis memiliki semangat hidup yang mendorong mereka untuk mengejar tujuan mereka. Bergairah dan positif, mereka menarik orang lain dan bangkit kembali dari perjuangan hidup.
Mereka merayakan kehidupan. Sebaliknya, reporter cuaca mengeluh tentang nasib hidup mereka, berperan sebagai korban, dan menyalahkan orang lain atas masalah mereka. Mereka menghindari tanggung jawab atas konsekuensi tindakan mereka dan fokus pada hal-hal negatif (yaitu bagaimana rekan kerja ingin menyabotase mereka).
Hubungan yang bahagia membutuhkan dua orang dengan filosofi yang sama: dua penulis yang bisa menciptakan kehidupan mereka bersama. Dalam hubungan, kita dapat mengambil filosofi ini selangkah lebih maju. Apakah kata-kata Anda menjatuhkan atau membangun mereka? Para reporter cuaca merugikan diri mereka sendiri, namun yang lebih buruk lagi, mereka merugikan orang lain.
Mereka merasakan kenikmatan yang luar biasa karena menggunakan mikroskop untuk mengkritik orang lain. Takut berharap untuk hidup mereka sendiri, mereka benci melihat orang lain sukses. Ini mengingatkan mereka akan kesalahan dan kekurangan mereka. Akibatnya, siklus merendahkan orang lain terulang kembali.
Jika Anda ingin hidup bahagia dan sukses, pilihlah menjadi seorang penulis dan hanya berkencan dengan sesama penulis.
Baca Juga: Bagi Anda yang Suka Habiskan Waktu Sendirian, 21 Hal Ini Akan Membuatmu Kaget, Ayo Simak !
4. Religius/spiritual
Pasangan juga perlu menjadi pasangan yang sama dalam hal hubungan mereka dengan Tuhan. Jika seorang pria bekerja terus-menerus dan hampir tidak punya cukup waktu untuk tidur, dia akan menjadi pasangan terburuk bagi wanita yang mengutamakan doa, meditasi, dan menghabiskan waktu dalam komunitas keagamaan.
