Tradisi ‘Unik’ di Indramayu, Anak yang Bisa Baca Quran Diarak Keliling Kampung

- 18 November 2020, 19:53 WIB
Ilustrasi Baca Quran
Ilustrasi Baca Quran //PEXEL/PORTAL JEMBER

 

PR INDRAMAYU – Terdapat tradisi syukuran di Indramayu berkaitan dengan keberhasilan seorang anak dalam membaca al-Quran. Tradisi ini tepatnya berada di Desa Cangko, Kecamatan Tukdana.

Setelah seorang anak bisa membaca al-Quran, ia akan menjalani prosesi Khotmil Quran. Keunikan tradisi ini adalah selain prosesi itu, sang anak akan mengikuti pawai atau diarak keliling kampung.

Pawai itu dimulai saat senja untuk mengiringi santriwati yang akan mengikuti Khotmil Quran. Pawai itu dihadiri banyak orang, santri dari musholla dan pesantren, dan masyarakat setempat.

Baca Juga: Usai Menikah, Sule dan Nathalie Holscher Ungkap Cerita Saat Bertemu Rizky Febian

Pada pawai tersebut, selawat dilantunkan oleh ustaz dan ustazah. Senyum ceria dan riang gembira menghiasi wajah para pengiring. Di antara mereka ada yang membawa lampu, drum band, dan sebagainya.

Pada Minggu 15 November 2020 lalu, seorang anak bernama Dwi Valencia Pratiwi diarak keliling kampung lalu menjalani Khotmil Quran. Ia adalah putri kedua Kuwu (Kepala Desa) Cangko, Fatkurohman dan istrinya, Jujum Jumaroh.

Pada prosesi Khotmil Quran, terdapat pembacaan surat tertentu dalam al-Quran yakni awal surat al-Baqarah, ayat Kursi, akhir surat al-Baqarah, surat al-Ikhlas, surat al-Falaq, dan surat al-Nas. Pembacaan surat itu diakhiri doa Khotmil Quran.

Baca Juga: Zaskia Sungkar dan Irwansyah Terharu dengan Calon Anaknya, Kia: Disuruh Tahajud Maminya ya, Nak?

Pada prosesi itu, terdapat ceramah agama oleh penceramah yang diundang secara khusus.

Khotmil Quran dan pawai itu merupakan tradisi di Indramayu sekaligus bentuk syukur saat seorang anak berhasil membaca Quran.

Kuwu Cangko, Fatkurohman, menyampaikan terima kasihnya kepada ustaz dan ustazah yang telah mengajarkan anaknya membaca Quran. Para ustaz itu mengajar di Rumah Ngaji Assaudah.

Baca Juga: Waspada! Kenali Perbedaan Gejala Demam Dengue, DBD, dan Covid-19

“Tiada kata yang terindah yang patut saya sampaikan selain ucapan terima kasih yang terhingga kepada para ustadz dan ustadzah yang telah membimbing puteri kami sehingga bisa membaca Al-Quran dan bisa melaksanakan proses khataman ini.

“Semoga ananda menjadi generasi Qurani, menjadi anak yang shalihah yang berbakti kepada agama, bangsa, negara dan kepada kami selaku kedua orang tuanya,” tutur Fatkurohman dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman NU Online Jabar.

Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Tukdana, Ahmadi, menyatakan bahwa tradisi itu diadakan untuk memberikan semangat kepada santri dalam membaca Quran.

Baca Juga: Indramayu Miliki Forum Pelajar Sadar Hukum-HAM, Bakal Jadi Embrio dalam Memahami dan Mengamalkan

Selain itu hal itu pun bisa dianggap sebagai bentuk penghargaan kepada sang anak.

“Tradisi arak-arakan keliling kampung dalam acara Khatmil Quran sengaja digelar untuk memberikan kegembiraan kepada para santri juga mengajak masyarakat untuk mendidik anaknya mampu membaca Al-Quran dengan mengirimkan ke musholla, tempat ngaji atau pondok pesantren, sehingga generasi penerus akan mampu menjadi generasi yang Qurani,” ujar Ahmadi.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: NU Online Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah