Rupanya di bidang itu Darto berbakat. Buktinya dia termasuk lulusan terbaik SMKN tersebut.
Cita-cita Darto untuk bekerja di lingkungan televisi harus kandas karena mendadak ayahnya sakit keras hingga tidak dapat bekerja sebagai penjaga gedung walet.
Darto diminta untuk menggantikan dirinya menjadi penjaga gedung walet untuk mencegah periuk dapur terguling.
Darto pun mengalah. Dia akhirnya melangkahkan kaki ke gedung walet tempat ayahnya bekerja sebelum sakit.
Ternyata gedung walet tersebut terletak cukup terpencil, jauh dari pemukiman penduduk. Sudah begitu di sekitar gedung penuh pepohonan tinggi berusia tua yang dapat menimbulkan perasaan seram.
Selain sunyi senyap, tempat itu pun tidak berapa jauh dengan kawasan pemakaman penduduk dengan pepohonan cukup rimbun.
Malam itu Darto melihat beberapa orang penduduk bergegas melewati gedung walet yang dijaganya.
Kepada salah seorang penduduk yang bergegas sambil membawa cangkul, Darto bertanya ada apa.
Penduduk menjawab, dia dan teman-temannya harus segera menggali makam karena korban kecelakaan lalu lintas harus dimakamkan malam itu juga.