WASPADA PAHAM RADIKAL, Cuma Butuh Waktu Dua Jam untuk Cuci Otak Menjadi Teroris Kata Lukman Hakim

- 31 Mei 2022, 19:59 WIB
Lakpesdam NU Kabupaten Indramayu gelar sarasehan terkait paham transnasional
Lakpesdam NU Kabupaten Indramayu gelar sarasehan terkait paham transnasional /

INDRAMAYUHITS - Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (LAKPESDAM) NU Kabupaten Indramayu menggelar sarasehan bertajuk "NU dan Paham Keagamaan Transnasional" perspektif kitab "Risalah Ahlussunah Wal Jamaa'ah" karya KH Hasyim Asy'ari dan kitab "Hujjah Ahlussunah Wal Jama'ah" karya KH Ali Maksum.

Narasumber KH Lukman Hakim mengupas soal paham keagamaan transnasional dari perspektif kedua kitab tersebut.

Menurutnya, ciri khusus yang mudah ditebak dari paham dan gerakan transnasional yang merusak adalah yang mengabaikan kearifan lokal dan meninggalkan tradisi.

Baca Juga: Bentengi Kader dari Paham Transnasional, Lakpesdam NU Indramayu Gelar Sarasehan

"Kelompok ini sudah melakukan sosialisasi, kaderisasi dan hingga berupaya merebut kekuasaan. Mereka sudah menguasai di sektor-sektor strategis, misalnya di lembaga-lembaga keuangan, BUMN, dan lainnya," paparnya, Senin 31 Mei 2022.

KH Lukman Hakim membagi dua secara umum atas gerakan transnasional, yakni gerakan sayap jihadi dan gerakan salafi.

"Hanya dua jam, orang bisa dicuci otaknya menjadi teroris, ini sangat berbahaya," tegasnya.

Dalam kitab Risalah Ahlussunah Wal Jama'ah yang ditulis oleh Hadratusy Syeikh KH Hasyim Asy'ari sudah memprediksi soal gerakan transnasional.

Baca Juga: Embarkasi Haji Indramayu Hampir Rampung, Bisa Dipakai Musim Haji Tahun Ini?

"Sejak 1912 M, pendiri NU ini sudah mencium aroma munculnya gerakan Islam transnasional, karyanya sangat visioner yang menawarkan solusi-solusi secara ilmiah dan argumentatif, menyuguhkan konsep soal batasan sunnah dan batasan bid'ah," papar Kang Lukman.

Halaman:

Editor: Ahmad Asari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x