'Kami sudah menyerah paaakkk!!!!', demikian bynui pesan yang ditulis pada bendera itu dibuat dengan huruf kapital, sebagaimana dimuat dalam artikel yang diterbitkan Cirebon Raya dengan judul "Emak-emak di Wisata Pantai Balongan Kibarkan Bendera Putih,".
Solkhari, salah satu pedagang mengatakan, pengibaran bendera putih para pedagang itu sebagai sikap protes atas turunnya pendapatan. Selama masa PPKM Darurat diberlakukan pendapatan mereka menurun drastis.
Penutupan obyek wisata pantai sejak PPKM Darurat hingga berlanjut ke PPKM Level 3, membuat para pedagang kehilangan pendapatan. "Biasanya kalau libur akhir pekan banyak yang datang bersiwata, tetapi sejak awal Juli ini sama seklai tidak ada wisatawan. Dagangan kami tidak laku," ujar dia.
Hal yang sama diungkapkan Akso Surya Darmawangsa, pengelola obyek wisata pantai Balongan Indah. Sejak PPKM Darurat 3 Juli hingga sekarang, Sabtu 31 Juli 2021, obyek wisata yang dikelolanya sama sekali tidak didatangi wisatawan.
"Kami harus bagaimana lagi, kondisinya memang memprihatinkan. Sama sekali tidak ada pemasukan dibanding hari-hari libur normal. Wajar kalau emak-emak pedagang memasang bendera putih sebagai sikap protes mereka," tukas Akso.*** (Hendra Sumiarsa/Cirebon Raya)