Situasi itu memunculkan kekhawatiran sekaligus rasa pesimis bagi warga, terutama bagi pasien Covid-19 baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang sedang isolasi mandiri di rumah.
Merespon kegelisahan warga, sejumlah pengurus masjid pun akhirnya membuat kesepakatan untuk tidak lagi mengumumkan berita kematian lewat Toa.
Baca Juga: 15 Ucapan Selamat Hari Anak Nasional Sekarang 23 Juli 2021, Perhatikan Nasib Penerus Bangsa!
Faktanya, kini sudah jarang terdengar bunyi sirine mobil ambulans pengangkut jenazah Covid-19. Masjid-masjid sudah tidak lagi mengumumkan berita kematian lewat Toa.
Seperti di Masjid Almuhajirin BTN Pepabri Desa Terusan Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu. Ketua RW setempat, Suharto, mengatakan langkah untuk tidak mengumumkan beritanya kematian warganya itu sebagai bentuk keprihatianan.
Selain itu, kata dia, hal itu dilakukan untuk membangkitkan rasa optimis bagi warganya yang sedang menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri di rumah.
"Bayangkan saja, pada awal varian baru masuk ke Indramayu setiap hari kami mengumumkan berita kematian lewat pengeras suara masjid. Ini menimbulkan kepanikan, makanya kami stop. Tidak ada lagi pengumuman kematian lewat Toa," ujar pria yang akrab disapa RW Harto ini.
Gerakan membangun optimisme dengan tidak mengumumkan berita kematian lewat Toa ini diikuti oleh masjid-masjid lain di Kabupaten Indramayu.
Bupati Indramayu, Nina Agustina, juga menyambut baik hal itu. Pada beberapa kesempatan, Nina meminta semua pihak, termasuk media, agar menyuguhkan informasi yang membangun optimisme.