PR INDRAMAYU – Sejumlah pedagang bunga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) RK Karangmalang di Kabupaten Indramayu mengeluhkan penurunan omzet penjualan bunga saat lebaran tahun 2021.
Menurut salah satu pedagang bunga yang berjualan di sekitar TPU RK Karangmalang Indramayu, Penurunan omzet tersebut ditengarai karena adanya larangan mudik oleh pemerintah pada lebaran tahun 2021.
Oleh karena itu, orang yang berziarah ke TPU RK Karangmalang yang berasal dari luar kota Indramayu mengalami penurunan dan otomatis berdampak pula pada penjualan bunga.
"Sekarang ini jualan lagi sepi, tidak seperti sebelum pandemi," ujar Jupri salah satu pedagang bunga sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman Antara.
Selain itu, Jupri juga sempat menyatakan bahwa sebelum terjadinya pandemi Covid-19, saat momen Lebaran biasanya omzet penjualan bunga mengalami peningkatan yang drastis dari hari biasanya.
Bahkan, ia bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah dari hasil penjualan bunga untuk nyekar saat lebaran.
“Kalau sebelum adanya pandemi covid-19 penjualan bisa laku banyak, tapi sekarang masih menumpuk stoknya,” tutur Jupri.
“Padahal saya berharap pada hari kedua dan ketiga banyak peziarah yang datang ke TPU RK, tapi sekarang sangat sepi," sambungnya.
Perlu diketahui, Jupri berjualan bunga telah lama bahkan sebelum beranjak dewasa, jadi dirinya memahami betul siklus penjualan bunga yang terjadi di TPU RK Karangmalang.
Namun, karena pandemi ini Jupri mengaku bahwa, hal tersebut kini tidak bisa lagi menjadi patokan dirinya untuk meraup keuntungan lebih dari hasil penjualan bunga.
"Biasanya sekarang ini peziarah dari luar kota banyak yang datang, tapi karena ada larangan mudik jadi sepi," kata Jupri.
Bahkan tak hanya Jupri, pedagang lain yang berjualan di TPU RK Karangmalang juga mengeluhkan hal sama, yakni Nunung.
Baca Juga: Prediksi Burnley vs Leeds di Liga Inggris, Patrick Bamford Bawa Kenangan Buruk Tim Tuan Rumah
Nunung mengaku bahwa keuntungan penjualan bunga untuk nyekar pada dua lebaran terakhir mengalami penurunan drastis.
"Sudah dua kali lebaran tidak bisa mendapatkan keuntungan yang banyak," ujar Nunung.
Kendati demikian, Nunung tetap bersyukur meski tidak bisa meraup keuntungan yang lebih tetapi pemerintah daerah setempat tidak melarang warganya untuk melakukan ziarah kubur pada lebaran 2021.***