Bertempat di halaman makam Habib Umar bin Toha bin Yahya, digelar kegiatan sepak bola.
Namun sepak bola yang ini merupakan tradisi warga setempat, jauh berbeda dengan permainan sepak bola pada umumnya.
Bola yang digunakan yakni berupa buah kelapa kering terbungkus nyala api.
Dalam keadaan menyala, 'bola' buah kelapa ditendang dan dimainkan bersama.
Tapi tunggu dulu, pemain bolanya adalah ibu-ibu warga Kelurahan Karangmalang.
Permainan sepakbola api sebenarnya tak hanya melibatkan ibu-ibu tetapi juga remaja masjid setempat. Dengan bertelanjang kaki, dua kelompok ini saling menendang dan menggiring bola yang terbalut kobaran api.
Baca Juga: Eric Bailly Perpanjang Kontrak di Man Utd, Ingin Angkat Trofi Liga Europa untuk Kedua Kalinya
Anehnya, selama menendang dan menggiring bola berbalut api, tak satu pun pemain yang merasakan panas. Mereka tetap menikmati meski kobaran bola api kadang membesar.
"Tradisi ini sudah sangat lama, sebagai ajang silaturahmi dan suka cita kami dalam menyambut Nuzulu Quran," ungkap Uswatun Hasanah, warga setempat sebagaimana dimuat dalam artikel yang dimuat Cirebon Raya dengan judul “Ibu-ibu di Indramayu Sambut Nuzulul Quran dengan Bermain Sepak Bola Api,”.