Terkena Dampak Banjir, Kerugian Petani Tambak di Indramayu Ditanggung Asuransi

- 20 Februari 2021, 13:50 WIB
Petambak memberi pakan udang vanamei di lahan tambak Desa Singajaya, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (9/10/2020).
Petambak memberi pakan udang vanamei di lahan tambak Desa Singajaya, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (9/10/2020). /ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

“Baru 183 ha lahan budidaya yang tercover oleh asuransi,” ujar Edi.

Dalam kesempatan itu, Edi juga mengungkapkan bahwa jumlah tersebut masih sangatlah sedikit karena petani tambak yang mengikuti asuransi baru sekitar 237 pembudidaya saja berdasarkan data dari Diskanla Indramayu pada 2020.

Baca Juga: Minggu Ini Jumlah Zona Merah dan Oranye Covid-19 di Indonesia Kembali Bertambah, Simak Daftarnya

Hal itu dianggap wajar menurut Edi, karena memang program asuransi petani tambak tersebut baru dikeluarkan oleh pemerintah pusat pada 2020 yang lalu.

“Asuransi ini masih sangatlah sedikit, padahal setiap tahun banjir sering terulang di wilayah Indramayu” tutur Edi.

“Bahkan bisa terjadi dua kali jika terjadi air pasang dari laut,” tambahnya menuturkan.

Baca Juga: Referensi Universitas di Indonesia yang Masuk Daftar SNMPTN 2021, Simak yang Paling Banyak Diminati

Edi juga menambahkan bahwa besaran asuransi yang akan diperoleh oleh pembudidaya yang ada di Indramayu berkisar antara Rp2,5 juta hingga Rp7 juta.

Hal ini menurutnya sangatlah membantu pembudidaya yang mengalami kerugian akibat dampak banjir yang menerjang wilayah Indramayu beberapa pekan yang lalu.

Tak hanya itu, Edi juga menyebutkan bahwa kerugian yang ditaksir akibat banjir yang melanda pembudidaya ikan di Indramayu ini mencapai sekitar Rp82 miliar lebih.

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x